Jakarta, Aktual.com – Indonesia adalah negara yang rawan bencana alam. Salah satu hasil penilaian tentang risiko bencana, telah menempatkan Indonesia sebagai negara yang berisiko ekstrim peringkat 2 setelah Banglades.
Hal itu diungkapkan , Drs. Hasman Ma’ani, M.Si., Direktur Penanganan Daerah Rawan Bencana kepada wartawan, di kantornya di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), di Jakarta, Kamis (14/4). Hasman diwawancarai dalam kaitan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia.
Menurut Hasman, kenyataan tersebut tidak dapat dipungkiri mengingat kondisi geografi dan geologi Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng raksasa Eurasia, Indoaustralia, dan Pasifik, serta berada pada “Ring of Fire”. Wilayah Indonesia merupakan daerah rawan bencana alam.
Indonesia dengan lebih dari 18.000 pulau, terletak pada cincin api Pasifik dengan deretan gunung api yang masih aktif serta patahan tektonik. Maka negeri ini rentan terhadap ancaman bencana alam gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung api.
Terdapat 387 kabupaten, kota kabupaten, dan kota, yang merupakan daerah rawan bencana. Terdapat 104 kabupaten tertinggal dari total 122 kabupaten tertinggal, yang merupakan daerah rawan bencana.
“Maka aspek penanggulangan bencana dalam kebijakan perencanaan pembangunan merupakan hal yang penting, sebab pembangunan –jika tidak terencana dan terkendali– dapat mengakibatkan bencana. Sebaliknya, bencana dapat mempengaruhi pembangunan,” tutur Hasman.
“Di sinilah pentingnya pengintegrasian pengurangan risiko bencana dalam perencanaan pembangunan, dalam rangka mewujudkan pembangunan,” tegasnya. ***
Artikel ini ditulis oleh: