Jakarta, Aktual.com — Selain PT Medco yang tertarik untuk mengakuisisi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), ternyata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno juga mendorong BUMN PT Antam turut serta. Paling tidak, BUMN Antam bisa kerjasama dengan perusahaan swasta seperti PT Newmont untuk bersama-sama melakukan akuisisi.
Dirinya mengaku telah melakukan pembicaraan dengan PT Antam dalam rangka mencari skema pendanaan terhadap rencana itu.
“Kami berharap dan berdiskusi dengan Antam, bagaimana kalau BUMN ikut dalam akuisisi Newmont. Paling tidak kerjasamalah. Kenapa BUMN tidak bekerjasama dengan swasta lokal untuk mengambil alih kepemilikan dari asing,” tuturnya saat ditemui di Gedung Pertamina Jl Medan Merdeka Jakarta Pusat, Rabu (13/4).
Namun seperti diberitakan sebelumnya, dalam wacana akuisisi ini, PT Medco telah melakukan pinjaman ke Bank Mandiri yang disinyalir dana tersebut aliran dari pinjaman ke China Development Bank (CDB)
Berdasarkan data debitur pinjaman bank BUMN ke China Development Bank (CDB) sebanyak USD3 miliar, Grup Medco mendapat pinjaman senilai USD395.000.000 dari Bank Mandiri atau senilai Rp5,1 triliun.
Terdiri dari PT Medco E&P Tomori senilai USD50.000.000, PT Medco Energy International TBK USD245.000.000 dan PT Medco Energi Internasional USD100.000.000. Santer beredar, dana tersebut digunakan sebagai cadangan untuk mengakuisisi Newmont.
Meskipun beredar kabar bahwa PT Medco milik Arifin Panigoro tertarik untuk melakukan akuisisi saham atas PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), namun nal ini belum ada kepastian.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot mengaku belum dapat laporan dari PT Medco untuk memegang saham.
Menurut Gatot, berdasarkan prosedur, setiap perusahaan yang bergerak dalam eksploitasi minerba, ingin melakukan akuisisi, maka harus mendapat persetujuan dari Kementerian ESDM.
“Prinsipnya kan mereka harus minta persetujuan pemerintah untuk memegang saham,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka