Sejumlah anggota Brimob Polri berjaga di sekitar tempat pemakaman saat proses autopsi jenasah terduga teroris Siyono di Brengkungan, Pogung, Cawas, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (3/4). Autopsi dilakukan oleh pihak keluarga dengan bantuan dari Komnas HAM dan Muhammadiyah tersebut melibatkan sembilan dokter forensik dari Muhammadyah dan satu orang dokter forensik dari Polda Jawa Tengah, guna mencari bukti kebenaran atas meninggalnya terduga teroris Siyono setelah ditangkap oleh tim Densus 88 pada Rabu (9/3) lalu. ANTARA FOTO/ Aloysius Jarot Nugroho/aww/16.

Jakarta, Aktual.com — Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri Irjen Pol M Iriawan mengatakan, sejauh ini pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi terkait pengusutan penyebab kematian terduga teroris Siyono.

“Pemeriksaan masih berlanjut. Beberapa saksi masih diperiksa,” kata Iriawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/4).

Pihaknya memperkirakan dalam beberapa hari kedepan, berkas kasus sudah lengkap sehingga siap untuk di sidang. “Insha Allah beberapa hari kedepan berkas jadi untuk disidangkan.”

Divpropam Mabes Polri, ujar dia sudah memeriksa tujuh orang anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri terkait kasus ini. “Tujuh orang (anggota) Densus yang saya periksa, termasuk dua anggota (Densus) yang mengawal dan menyopir.”

Selain itu, pihaknya juga memeriksa beberapa orang Kepala Kesatuan Wilayah Jateng yakni Kapolsek dan Kapolres. Pihaknya pun tidak membantah adanya kesalahan prosedur dalam penjemputan Siyono. “Memang ada kesalahan prosedur, anggota tidak memborgol (Siyono).”

Terduga teroris Siyono, warga Dukuh, Desa Pogung, Kabupaten Klaten setelah ditangkap oleh Densus 88 Mabes Polri dikabarkan meninggal dunia di Jakarta, Jumat (11/3). Pihak keluarga, terutama istri Siyono, Suratmi meminta keadilan terkait dengan meninggalnya suaminya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu