Jakarta, Aktual.com – Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan dana kerohiman kepada pemilik bangunan dan para PSK penghuni kawasan prostitusi di Desa Dadap, Kecamatan Kosambi menjelang dibongkar pada 23 Mei 2016.

“Kami sudah mengumpulkan germo dan PSK agar membuka rekening bank untuk menerima transfer uang kerohiman,” kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Pemkab Tangerang Endang Wirya di Tangerang, Kamis (14/4).

Endang mengaku belum mendapatkan kepastian mengenai nominal yang diberikan kepada mereka karena merupakan kewenangan dari aparat Kemensos. Dia mengatakan upaya yang dilakukan adalah menyuruh para PSK, germo dan pemilik kafe serta warung remang-remang membuka rekening pada bank tertentu.

Namun dana tersebut diperuntukan bagi kepulangan PSK ke kampung halaman masing-masing termasuk biaya transportasi membawa sejumlah perabotan sebelum atau sesudah pembongkaran. Masalah itu sehubungan Pemkab Tangerang melakukan penertiban sejumlah bangunan di Dadap sesuai program pemerintah pusat bahwa hingga tahun 2017 semua kawasan prostitusi di Indonesia harus dibongkar.

Sedangkan Pemkab Tangerang menggandeng akademisi dari UGM Yogyakarta, untuk membuat rencana kawasan Dadap menjadi pusat kajian Islam dan kampung nelayan. Bahkan Pemkab Tangerang sudah mendapatkan paparan dari Prof Budi Pratikno dari UGM dan mengubah kawasan kumuh menjadi lebih baik.

Saat ini kawasan Dadap merupakan perkampungan nelayan yang kumuh dan terdapat lokasi prostitusi sehingga perlu dirombak dan ditata. Kawasan Dadap tersebut dengan luas sekitar 12 hektare milik PT Angkasa Pura II, pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta lainnya tanah pengairan.

Kemensos juga melakukan pembinaan terhadap PSK yang bersedia beralih profesi dengan cara memberikan pelatihan ketrampilan. Berbagai pelatihan keterampilan yang disiapkan adalah menjahit, salon, kuliner, anyaman, maupun ketrampilan lainnya pascapembongkaran kawasan Dadap.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Pemkab Tangerang, Yusuf Herawan mengatakan ketika dilakukan pendataan awal terhadap penghuni bangunan di Dadap terdapat sebanyak 472 PSK, 68 germo dan 300 PSK tidak menetap (freelance).

Setelah pendataan ulang, katanya, mulai sepi, satu persatu PSK pulang kampung dan sebagian diduga pindah beroperasi ke lokasi lain.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara