Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akhirnya datang ke gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/4/2016). Kedatangan Ahok ke KPK untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras.

Jakarta, Aktual.com – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), jangan jemawa dan mengganggap paling benar dalam kasus dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras oleh pemprop pada 2014.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD DKI, Lulung Abraham Lunggana, menyusul tudingan Ahok terhadap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang disebut ‘ngaco’.

Menurutnya, sebaiknya bekas bupati Belitung Timur selama 17 bulan itu melakukan gugatan resmi ke pengadilan, bila merasa dirugikan atas kinerja BPK terkait kasus tersebut.

“Jangan buat kegaduhan terus,” ujar Lulung kepada Aktual.com, Kamis (14/4).

Bagi ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI ini, sebaiknya Ahok juga menghadapi proses hukum yang tengah dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus itu secara arif dan bijakasana.

“Benar atau salahnya, kita serahkan oleh KPK yang sedang menangani kasus korupsi pembelian lahan RS sumber waras,” tandas Lulung.

Sebelum diperiksa KPK sebagai saksi, Selasa (12/4) pagi, Ahok menyebut kinerja BPK kacau atas kasus pembelian lahan milik Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW) tersebut.

Pada malam harinya, setelah 12 jam diperiksa penyidik KPK, tudingan senada dilontarkannya. Kini, menyerang pribadi pimpinannya, seperti Ketua BPK RI, Harry Azhar Azis, yang dikaitkan dengan ‘Panama Papers’.

Anggota III BPR RI, Eddy Mulyadi Soepardi, juga menjadi sasaran Ahok. “Salam sama beliau (Prof Eddy). Bilangin, Ahok doain dia umur panjang untuk lihat aku jadi presiden, supaya saya berantas yang munafik-munafik di BPK,” ketus eks politikus tiga partai ini

Artikel ini ditulis oleh: