Jakarta, Aktual.com — Pengamat politik dari Universitas Indonesia Agung Suprio menilai isu reshuffle kabinet sudah muncul dan menjadi wacana sejak Oktober 2015.

Namun, Presiden Joko Widodo tidak pernah meresponsnya secara tegas, apakah akan ada reshuffle atau tidak.

Menurut dia, terlalu lamanya isu reshuffle itu muncul di ruang publik sehingga menjadi wacana liar yang justru merugikan pemerintah itu sendiri.

Agung mempertanyakan, apakah terus berkepanjangannya isu reshuffle karena presiden masih menunggu adanya partai politik yang ingin mendukung pemerintah tapi masih menyelesaikan persoalan internal.

“Jika prediksi itu benar, maka pemerintahan saat ini menerapkan sistem pemerintahan yang tidak tegas,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara