Jakarta, Aktual.com — Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja (Ahok) Purnama banyak mengeluarkan kebijakan yang penuh intrik dan manipulatif selama memimpin Jakarta. Hal itu terlihat dari upaya Ahok melindungi kepentingan perusahaan dan pemodal besar.
Di sektor ketenagakerjaan, selama ini upah buruh ditekan semurah mungkin sementara gaji para pegawai pemerintah malah dinaikkan. Kebijakan yang tidak berpihak pada hak-hak masyarakat kecil juga terlihat dari penggusuran demi penggusuran yang dilakukan.
“Ahok menetapkan upah buruh hanya Rp 3,1 juta, sementara gaji sopir TransJakarta mencapai Rp 7 jutaan, gaji tukang parkir pun dijanjikan akan dua kali UMP,” kata Iqbal kepada wartawan, Jumat (15/4).
KSPI Jakarta, disampaikan dia, akan melakukan perlawanan kepada Ahok yang berencana mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2017 mendatang. KSPI akan menggalang masyarakat kecil dan buruh untuk melawan penggusuran, politik upah murah hingga reklamasi di Teluk Jakarta.
“Kita akan pilih calon gubernur yang bisa menaikkan upah buruh sampai menjadi upah layak, menyediakan perumahan yang layak untuk buruh dan masyarakat berpenghasilan rendah, dan menyediakan transportasi publik yang murah,” jelas Iqbal.
Herry Hermawan dari Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia menambahkan, sudah ada kesepakatan bersama organisasi buruh lain untuk membentuk koalisi rakyat tolak Ahok. Koalisi akan terus digalang untuk melawan kebijakan Ahok yang tidak pro rakyat.
“Sudah 2 tahun Ahok memerintah tapi tidak ada satupun prestasinya yang kongkrit dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Jakarta,” demikian Herry.
Artikel ini ditulis oleh:
