Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Ecky Awal Muharram, menyarankan agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaudit pinjaman 3 Bank BUMN dari China Development Bank (CDB).
Pasalnya, pinjaman tersebut kini tak sesuai dengan tujuan awal yaitu pendanaan infrastruktur. Pinjaman malah lebih banyak diberikan kepada perusahaan-perusahaan manufaktur.
Berdasarkan data yang dilansir OJK, perusahaan tambang PT Medco Energy International mendapat alokasi pinjaman sekitar USD400. 000.000 dari Bank Mandiri. Anehnya, pinjaman tersebut malah diperuntukkan untuk mengakuisisi PT Newmont Nusa Tenggara.
Padahal, dalam dunia perbankan pinjaman kredit dilarang digunakan untuk membeli saham.
“Saya tidak tahu perjanjian kreditnya satu per satu. Tapi kalau pinjaman kepada China dipertanyakan. Apakah bagian dari rencana strategis, rencana kerjanya perbankan yang disetujui OJK. Jangan-jangan itu dadakan. Apalagi sampai pinjaman tersebut tidak sesuai dengan rencana semula. OJK harus audit terkait realisasi pinjaman tersebut apakah sesuai perencanaan dari perbankan,” ujar Ecky di Jakarta, Jumat (15/4).
“OJK harus audit. Kita dengar seperti apa. Saya mendesak OJK audit sesuai rencana atau tidak. Kalau melanggar ketentuan peraturan perbankan harus dijadikan temuan oleh OJK,” sambung dia.
Ecky mengaku belum bisa memastikan apakah hal tersebut sudah diarahkan pemerintah atau tidak. Untuk itu, ia mendesak OJK mengaudit perencanaan tersebut untuk mengetahui pelanggaran yang dilakukan.
“Sebuah bank punya renstra jangka menengah. Apakah dalam RKT (Rencana Kerja Tahunan) pinjaman itu peruntukannya untuk apa, itu diaudit OJK sperti apa. Kalau tidak sesuai yang tahu itu OJK, kalau menyalahi itu melanggar,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: