Jakarta, Aktual.com — Tragedi pembantaian di tahun 1965 silam masih tertanam di benak orang-orang yang mengecam kejadian tersebut. Adalah kalangan yang tergabung dalam Front Pancasila, hari ini, di Graha 66, Jakarta Pusat, Sabtu (16/04) melakukan pembakaran bendera PKI sebagai bentuk penolakan diadakannya Simposium 65′ yang dimulai pada Senin (18/04) mendatang.
“Simposium tersebut bertentangan dengan Pancasila, TAP MPRS No. XXV/ MPRS tentang larangan partai komunis di Indonesia,” ujar Shidki Wahab, kepada Aktual.com, dalam acara jumpa pers, sebelum pembakaran bendera PKI itu dilakukan, di Jakarta, Sabtu (16/04).
Pembakaran pun disambut dengan riuh tepuk tangan dari para undangan yang hadir dalam acara konferensi pers tersebut. Terlihat, pemegang bendera dengan semangat menyodorkan bendera yang ada ditanganya untuk dilumat api dari pemantik warna biru yang disulut rekannya. Alhasil bendera PKI yang khas dengan gambar palu dan arit itu lenyap.
“Simposium tersebut ada tendensi untuk menghidupkan ajaran komunisme di Indonesia, dan desakan untuk meminta maaf kepada PKI,” kata Shidki menambahkan.
Untuk diketahui, “Simposium Membedah Tragedi 1965, dengan Pendekatan Sejarah,” akan diadakan di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, mulai tanggal 18 hingga 19 April mendatang.
Dalam acara tersebut, akan dihadiri para penyitas ’65 dari seluruh Indonesia atas prakarsa Watimpres dan Menkopolhukam.
Artikel ini ditulis oleh: