Jakarta, Aktual.com — Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengatakan bahwa publik memberikan penilaian sangat negatif terhadap kemampuan Presiden Jokowi dalam menanggulangi berbagai permasalahan selama lebih dari 1 tahun pemerintahannya.
“Penilaian sangat negatif diberikan publik kepada kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dalam mengurangi pengangguran, menyediakan lapangan kerja, mengurangi jumlah orang miskin, dan ketidakmampuan publik dalam menjangkau harga kebutuhan pokok (sembako yang mahal),” kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan, dalam presentasi hasil survei SMRC bertajuk ‘evaluasi publik nasional atas kinerja pemerintahan Jokowi’, di Kantor SMRC, Jakarta Pusat, Minggu (17/4).
Kendati demikian, sambung Djayadi, ada penilaian positif yang dipandang publik dimana presiden dinilai mampu mengatasi berbagai permasalahan, diantaranya soal ketersediaan obat-obatan, sekolah dan perguruan tinggi yang terjangkau, dan transportasi umum.
“Yang positif juga adalah peningkatan kesejahteraan sebesar 28 persen, upaya pemerintah dalam menekan korupsi sebesar 208 persen, meski jumlah penilaian positif dibawah 50 persen,” ucap dia.
Untuk diketahui, survei yang dilakukan SMRC dilakukan kepada seluruh warga Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum. Yakni dari populasi dipilih secara random sebanyak 1220 responden. Respone rate sebesar 988 atau 81 persen, sebayak 988 responden dengan margin of error rata-rata dari survei ukuran sampel tersebut +/- 3.2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang