Jakarta, Aktual.com — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menilai kaum nelayan dan petani masih kurang mendapat perhatian oleh pemerintah khususnya pada aspek ekonomi.
“Sebagai negara maritim sudah seharusnya kita memberikan apresiasi terbaik bagi mereka, tapi sayangnya nelayan dan petani justru menjadi bagian terbesar dari angka kemiskinan,” tutur Sohibul dalam konferensi pers di Markaz Dakwah PKS di Jakarta, Selasa (19/4).
Politisi asal Tasikmalaya itu mengatakan, sudah menjadi kewajiban pemerintah dan masyarakat untuk memberikan dukungan, terutama dalam mendorong tingkat kemapanan ekonomi nelayan dan petani.
Oleh sebab itu, dalam rangka memperingati milad partai tersebut yang ke-18, PKS berkomitmen akan melakukan advokasi untuk membuka peluang pekerjaan pada nelayan.
Dalam usia yang sejalan dengan masa reformasi, Sohibul mengatakan ingin membawa PKS sebagai partai dakwah yang lebih kokoh dalam melayani umat, bangsa, dan juga negara.
“Sepanjang 18 tahun ini PKS berusaha memberi banyak kontribusi dalam pembangunan masyarakat. Kami sadar masih ada kekurangan, karena itu PKS ingin meneguhkan diri untuk berkhidmat untuk rakyat,” tukasnya.
Sehubungan dengan perayaan milad yang akan berlangsung pada tanggal 20-24 April 2016, PKS akan menggelar sejumlah kegiatan seperti Lomba Nasional Kitab Kuning, Simposium Perempuan Nasional, Sekolah Kepemimpinan Partai, dan ramah tamah dengan nelayan.
Selain itu, PKS juga akan menandatangani MoU dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai bentuk dukungan partai tersebut untuk memerangi narkoba dan menyelamatkan generasi muda serta keluarga Indonesia dari darurat narkoba.
Sementara pada puncak acara 24 April, berbagai agenda akan digelar seperti gerak jalan, peluncuran pusat khidmat PKS, final lomba kitab kuning, dan ditutup dengan leadership talk yamg akan diisi oleh Profesor B.J. Habibie.
“Selain itu akan diberikan juga penghargaan pada kader PKS, simpatisan, maupun masyarakat umum yang berperan terhadap pembangunan masyarakat,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara