Jakarta, Aktual.com — Di zaman modern, di mana tekhnologi semua serba digital, menuntut kita sebagai orang tua memberikan perhatian lebih ekstra terhadap penggunaan internet pada anak-anak.
Internet terkadang bisa berubah menjadi web yang berbahaya di mana anak-anak dapat menemukan ‘predator seksual’, ‘cyberbullies’ dan konten dewasa dalam bentuk grafis.
Tetapi tak bisa dipungkiri juga bahwa dunia maya dapat menjadi sumber pengetahuan, interaksi sosial dan hiburan selama anak-anak belajar bagaimana untuk menavigasi website yang aman.
Claude Knights, Chief Executive dari ‘Kidscape’ perlindungan anak mengatakan, bahwa sepertiga anak-anak yang berusia 3-4 tahun sudah pandai menggunakan internet di rumahnya.
“Internet ini membuka banyak dunia baru yang menarik. Tetapi kita tahu bahwa adalah penting untuk memastikan bahwa anak-anak selalu mendapat dukungan dalam penggunaan internet secara benar dari awal,” ujar ia seperti dituliskan laman Express.co.uk.
Menurut Knights, sangat penting bagi orang tua (atau wali) dari anak mereka untuk terlibat dalam kehidupan ‘online’ anak-anak mereka.
Selanjutnya, ia memaparkan bahwa ia memiliki lima tips yang dapat diterapkan oleh para orang tua dalam mendidik anak-anak saat menggunakan internet.
“Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan menciptakan iklim kepercayaan serta dialog terbuka tentang situs yang mereka ingin kunjungi dan apa yang mereka nikmati secara online,” katanya lagi.
Pertama, gunakan internet secara bersama
Orang tua harus mendampingi anak-anak mereka ketika anaknya sedang menggunakan internet. Pastikan selama ini Anda menggunakan fitur keselamatan dan privasi yang aman selama ‘Si Kecil’ mengggunakan internet.
Kedua, tetapkan aturan keluarga untuk penggunaan Internet yang aman
Keluarga harus setuju dengan aturan seperti membatasi waktu yang dihabiskan untuk online dan tidak pernah berbagi informasi pribadi dengan orang asing atau pengguna yang tidak dapat dipercaya.
Knights menuturkan, “Untuk anak-anak, secara online ‘teman’ adalah teman sejati dan kehidupan online dapat menjadi sebuah kesulitan untuk membedakan dari kehidupan nyata (realita).”
Anak-anak harusnya tidak pernah bertemu dengan orang asing yang mereka temui secara online dan harus didorong untuk berbicara jika mereka menerima gambar menyedihkan atau pesan dari internet.
Ketiga, selektif dalam memilih jejaring sosial
Orang tua harus ingat bahwa pembatasan usia untuk situs media sosial seperti Facebook adalah 13 tahun ke atas
Ketika anak yang lebih tua yang menggunakan situs media sosial seperti Facebook, mereka harus didesak untuk menjadi selektif tentang informasi dan foto yang mereka posting di ‘platform’ tersebut. Karena, kita tidak pernah tahu siapa yang melihat foto mereka dan kemungkinan apa yang mereka lakukan dengan foto tersebut, semua itu bisa saja terjadi.
Keempat, Anda harus melihat dengan mata kritis
Beberapa anak dan orang muda menerima keakuratan informasi online tanpa bertanya secara kritis. Mereka harus dibantu untuk menyadari bahwa tidak semua informasi yang ada pada situs itu akurat. Sehingga Anda harus lebih kritis terhadap penggunaan internet yang digunakan oleh anak Anda.
Kelima, ajarkan untuk saling menghormati kepada orang lain
Orang tua harus mendorong anak untuk berperilaku baik secara online dan harus membantu mereka untuk memahami bahwa komentar online yang ‘kejam’ dapat menyakiti orang lain.
Selain itu, anak-anak harus dibantu untuk memahami bahwa ‘anonimitas’ yang disediakan oleh internet, ‘bersembunyi di balik layar’ dapat menyebabkan orang untuk mengatakan hal-hal yang mereka tidak miliki yaitu ‘keberanian’ untuk mengatakan kepada seseorang.
Rasa malu ini yang kemudian menyebabkan ‘cyber bullying’ dan ‘trolling’, dan menyebabkan banyak penderitaan emosional.
Artikel ini ditulis oleh: