Tapteng, Aktual.com – Dua orang warga desa Aek Bontar, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara yang dipasung, mendapat penanganan kesehatan dari pihak Pemkab Tapteng.
Mikdin Sihombing (30) akhirnya dibawa pihak Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tapteng ke Rumah Sakit Umum Pandan jalan SM. Raja, Rabu (20/4). Mikdin dirawat di ruang Teratai rumah sakit itu.
“Disimpulkan tadi, dia (Mikdin) ini butuh diperiksa dan dia mau. Kasih merokok mau, kasih makan dia makan,” kata Kadis Sosnaker Samosir Pasaribu kepada Aktual.com, Rabu (20/4).
Selanjutnya kata Samosir, Mikdin akan dirawat secara intensif sembari menunggu dokter kejiwaan pada Jumat (22/4) pekan ini.
“Jumat ini dokter kejiwaan akan datang, kalau nantinya ada perkembangan dan dia butuh ke Medan, kita akan fasilitasi. Bagaimanapun dia ini kan manusia,” katanya.
Samosir mengungkapkan, proses penjemputan Mikdin awalnya memang terkendala kemauan orang tua. Yakni, persoalan ekonomi ibu Mikdin, Resmi br Aritonang yang mengaku khawatir tak sanggup soal biaya perobatan.
Samosir menegaskan, pihaknya akan membiayai semua kebutuhan korban dan ibunya itu.
“Jadi sudah kita bantu. Nanti pulang akan kita antar. Kalau ini kan sebenarnya kesempatan dari ibu untuk menjaga dia sangat terbatas, dia kan tidak ada orang tuanya laki-laki,” kata Samosir.
Sementara itu, Samosir menuturkan, terhadap Marito Panggabean (30), perempuan warga penduduk yang sama juga telah ditangani. Menurut Samosir, Marito hanya mengalami depresi dan stres. Marito tak ikut dibawa ke Rumah Sakit Pandan.
“Yang satu (Marito) kita asih obat saja tadi. Memang dia depresi,” kata Samosir.
Ketua DPRD Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani, yang terlihat datang mengunjungi Mikdin mengaku mengapresiasi penanganan yang dilakukan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Tapanuli Tengah.
“Kepada ibu-ibu bidan kita juga ucapkan terimakasih. Kita minta ibu-ibu terus bekerja keras demi kesehatan seluruh masyarakat di Tapteng ini,” kata Bakhtiar.
Politisi Hanura itu meminta agar jika ditemukan informasi-informasi persoalan kesehatan di daerah itu agar segera diteruskan ke instansi terkait agar mendapatkan penanganan segera.
“Mohon informasi kalau ada yang seperti ini lagi, agar ini ditangani. Alhamdulillah sudah dilaksanakan. Kalau ini sembuh, agar korban tetap dikawal sampai penyembuhan,” katanya.
Sementara itu, Resmi br Aritonang (60), ibu Mikdin kepada wartawan mengaku sangat mengharapkan kesembuhan anaknya itu.
“Senang hati pak, sehat lah mudah-mudahan. Jangan naik ke atas (Aek Bontar) sembuh disinilah, saya orang susah,” ujar Resmi terisak.
Resmi berharap, dirinya juga bisa mendapatkan bantuan selama anaknya dalam penanganan pihak rumah sakit.
“Kalau aku kepingin sekali bisa sembuh pak, tapi inilah, kalian lihatlah aku makan sugi (tembakau) nya,” kata Resmi.
Artikel ini ditulis oleh: