Harga Minyak Dunia (Aktual/Ilst)
Harga Minyak Dunia (Aktual/Ilst)

Jakarta, Aktual.com — Komunitas Migas Indonesia (KMI) mengungkapkan bahwa kondisi anjloknya harga minyak dunia secara berlarut-larut membawa industri migas di tanah air menjadi kelabakan dan terseok-seok.

Dampak dari fenomena ini mendorong perusahaan mengambil langkah efisiensi belanja dan menahan tingkat produksi. Tidak berhenti disitu, pengaruh negatif ini membawa efek domino pada berbagai sektor lainnya.

“Hulu terguncang, hilirnya juga pasti terguncang karena banyak proyek tertunda, otomatis industri penunjang yang mensupport hulu migas itu kelabakan,” kata Direktur KMI, Herry Putranto di Jakarta, Rabu (20/4).

Lebih lanjut dia menceritakan, akibat efisiensi belanja, banyak perusahaan yang melakukan pengurangan tenaga kerja, dia mencontohkan Perusahaan Chevron telah melakukan pengurangan karyawan sebanyak 750 orang.

“Contohnya Chevron 750 di lay off, Padahal mendidik SDM migas itu tidak mudah, di sekolahin, di kursusin, tiba-tiba dilepas,” imbuhnya.

Secara global menurutnya fluktuatifnya harga minyak dunia saat ini akibat pemerintah Iran menolak mengurangi laju produksi, sehingga ketersediaan pasokan minyak lebih tinggi dari permintaan, hal ini membuat harga terjun bebas.

“Itu karena Iran tidak mau gabung ke OPEC, baru bebas dari hukuman embargo butuh uang banyak. Dia harus genjot biar devisanya masuk. Sementara Arab Saudi berkepentingan untuk ngerem produksi tapi supply berlebih dengan produksi dari Iran,” tukasnya.

Dia berharap kepada Pemerintah Indonesia agar lebih mampu berbuat banyak dalam mengatasi dinamika kepentingan minyak global.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka