Jakarta, Aktual.com — Rencana akuisisi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) oleh perusahaan tambang nasional semakin timbul ke permukaan. Tak ingin melepas kesempatan, Perusahaan tambang milik BUMN pun didorong agar turut ‘mencaplok’ saham perusahaan milik Amerika Serikat itu.
Yakni, PT Aneka Tambang (Antam) yang disebut akan menggandeng PT Medco Energy International, yang sudah lebih dulu melirik saham PT Newmont.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan mengaku hingga saat ini belum ada pembicaraan dengan pemerintah perihal rencana jual beli saham perusahaan tambang asing oleh perusahaan BUMN dan perusahaan lokal itu.
“Kita belum diajak bicara,” ujar Gus Irawan di Jakarta, Kamis, (21/4).
Jika benar, dirinya menyarankan agar akuisisi tersebut sepenuhnya dilakukan PT Antam tanpa melibatkan swasta.
“Sepanjang ada peluang untuk manfaat sebesar-besarnya bagi negara, kita mengedepankan BUMN untuk mengambil itu,” kata dia.
Meski belum ada pembicaraan, Gus Irawan mengingatkan agar nantinya pengelolaan sumber daya alam, dalam hal ini sektor pertambangan, haruslah untuk kepentingan rakyat.
“Kita belum bicara, mereka belum lapor kita. Tapi harusnya menguasai resources untuk kemakmuran rakyat,” tandas Politisi Partai Gerindra itu.
Diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mendukung PT Aneka Tambang Tbk (Antam) untuk terlibat dalam pembelian saham PT Newmont Nusa Tenggara.
Menteri Rini menghendaki Antam bekerjasama dengan perusahaan tambang lokal, PT Medco Energy International untuk mengakuisisi perusahaan tambang milik Amerika Serikat itu.
Artikel ini ditulis oleh: