Sejumlah prajurit TNI menyusuri jalan setapak dalam hutan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/3). Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu kelompok teroris pimpinan Santoso yang kian terdesak di pegunungan Poso dalam operasi keamanan bersandi Tinombala 2016. ANTARA FOTO/Edy/BMZ/ama/16

Semarang, Aktual.com – Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Gautama Wiranegara mengakui petugas memang kesulitan ringkus kelompok sipil bersenjata Santoso Cs di Poso.

Kata dia, Kelompok Santoso begitu menguasai medan di Watutau, Lore Peore, Poso, Sulawesi Tengah sebagai tempat persembunyian.

“Tingkat kesulitan tertinggi di wilayah medan (Kelompok Santoso bersembunyi) tersulit nomor dua di wilayah Indonesia di bawah Papua,” ujar dia usai mewakili diskusi “Diseminasi Pedoman Peliputan Berita Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers Dalam meliput Isu-Isu Terorisme” di Semarang, Kamis (21/4).

Meski jumlah kelompok Santoso sedikit, tetapi mereka lebih menguasai medan persembunyian dibandingkan petugas yang melakukan penyisiran Operasi Tinombala.

Dengan kesulitan itu, diakuinya, untuk menangkap kelompok Santoso pun harus ekstra hati-hati. “Jangan sampai salah melirik saja. Salah melangkah bisa berbahaya, maka harus berhati-hati,” kata dia.

Namun Gautama yakin Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian berpengalaman lakukan penanggulangan terorisme saat bertugas di Poso. Sehingga Tito diharapkan bisa memberi masukan masukan berdasarkan pengalamannya.

Artikel ini ditulis oleh: