Jakarta, Aktual.com — Ketua Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menilai munculnya wacana reshuffle atau perombakan kabinet jilid II oleh Presiden Joko Widodo bisa berdampak pada menurunnya kinerja para menteri.

“Isu reshuffle hanya akan membuat kinerja menteri-menteri menjadi tidak maksimal,” kata Sebastian saat ditemui dalam kegiatan diskusi politik di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jakarta, Jumat (22/4).

Oleh sebab itu, Formappi berharap kepada presiden agar segera menentukan kepastian reshuffle kabinet sehingga tidak memunculkan isu liar atau prasangka yang berdampak pada kinerja kabinet.

“Seharusnya kalau benar ada, tetapkan kapan waktunya. Kalau tidak ada, isu yang beredar ini harus segera diklarifikasi bahwa tidak ada rencana reshuffle,”

“Mungkin Pak Jokowi tidak sempat memikirkan ini, tapi tim di sekitarnya kan banyak. Tidak boleh dong membiarkan isu seperti ini berkembang liar,” sambung dia.

Sehubungan dengan itu, Sebastian juga menilai janji presiden yang akan memperbanyak kalangan profesional dalam jajaran kabinetnya tidak terpenuhi.

Namun kenyataannya, lebih banyak kalangan dari partai politik yang dijadikan menteri dalam Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara