Yogyakarta, Aktual.com — Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI), Zulkifli Hasan mengingatkan, kader Aisyiyah agar menanggalkan perselisihan prinsip beragama sesama umat Islam serta berfokus mewujudkan pembangunan generasi muda.
“Sesama umat Islam jangan saling mengejek dan merasa hebat sendiri, yang mau Lebaran dahulu silakan, yang mau Lebaran belakangan juga silakan. Kita harus saling menghormati,” kata Zulkifli dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Aisyiyah dan Dialog Kebangsaan bertajuk “Meneguhkan Dakwah Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan” di Universitas Aisyiyah, Yogyakarta, Jumat (22/04).
Menurut Zulkifli, mempersoalkan perbedaan prinsip dalam beragama merupakan persoalan masa lalu. Hal tersebut hanya akan menutupi tugas penting umat dalam menyiapkan generasi muda menyongsong tantangan zaman.
“Memperuncing perbedaan juga akan menjadikan umat Islam terpecah belah,” kata Zulkifli semabari mencontohkan peristiwa yang terjadi di Timur Tengah.
Ia mengatakan, bahwa yang harus dilakukan kader Aisyiyah bersama umat Islam lainnya saat ini justru bersatu padu membangun sumber daya manusia (SDM) yang memiliki daya saing baik dalam aspek pendidikan, teknologi serta ekonomi.
“Hal penting yang harus kita lakukan ialah membuat anak-anak Indonesia pintar. Kita didik agar jadi pengusaha, jadi kontraktor, maupun ahli perbankan. Kuasai ekonomi baru bahas perbedaan,” kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
Selain itu, lanjut dia, umat Islam khususnya kader Aisyiyah juga memiliki peran memperkuat identitas keindonesiaan generasi muda serta membentengi mereka dari pengaruh negatif saat ini.
“Peran perempuan sangat menentukan termasuk memperkuat identitas ke-Indonesiaan generasi muda saat ini. Kalau tidak maka akan sangat berbahaya,” kata ia menutup pembicaraan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara