Jakarta, Aktual.com — Center for Budget Analysis (CBA) menuntut pembatalan proyek ‘bodong’ yang digarap oleh PT Bumi Sarana Migas (BSM) milik anak Wapres JK, yakni Solihin Kalla.

Proyek pembangunan terminal LNG (Gas Alam Cair) yang didapat dari PT Pertamina (Persero) tanpa melalui tender itu diyakini penuh dengan permainan jahat lantaran ada indikasi kesengajaan membuat Pertamina merugi.

“Harus dibatalkan. Masa pertamina jadi ‘kuda’ tunggangan PT BSM. Enak banget PT BSM ini,” kata Direktur CBA Ucok Sky Khadafi kepada Aktual.com Senin (25/4).

Kemudian dari hasil pencermatannya, semua keterlambatan pasokan gas LNG ke Stasiun Fasilitas Pendukung LNG dan ke Konsumen ditanggung oleh Pertamina, sedangkan PT BSM tidak menanggung risiko apapun.

Menurutnya permainan jahat ini tidak bisa dibiarkan, Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto harus bertanggungjawab atas kerugian yang dialami pertamina nantinya. Dia berharap Pertamina harus dikelola secara profesional dan transparan.

“Ini sudah keterlaluan, dan ini bisa-bisa pertamina rugi terus kalau sistem bisnis yang dikembangkan pertamina seperti ini,” pungkasya.

Sebelumnya Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menyampaikan perkembangan pembangunan terminal LNG (Gas Alam Cair) di Bojonegara, Banten, Jawa Barat masih menemukan kendala.

PT BSM masih menemukan kendala pendanaan. Dwi menambahkan, saat ini kedua belah pihak sedang mencari skenario agar proyek itu berjalan dengan baik.

“Sekarang masih dilakukan study, gimana skenarionya, pendanaanya juga mereka masih mencari, ” terang Dwi saat ditemui setelah acara  penandatanganan nota kesepahaman potensi bisnis dengan PT Semen Indonesia Persero di Gedung Kementerian BUMN, Jum’at (22/4).

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan