Jakarta, Aktual.com — Mabes Polri mengklaim bahwa situasi dan kondisi di Tolikara Papua sudah kondusif, pasca peristiwa konflik antara masyarakat di Tolikara semenjak 9 April hingga 24 April 2016.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Div Humas Polri Brigjen Pol Agus Rianto membantah adanya perseturuan antara masyarakat, yang mengakibatkan satu orang tewas dan 95 rumah terbakar.
“Adanya pemberitaan di Tolikara telah terjadi peristiwa kerusuhan yang menimbulkan beberapa korban jiwa yang disampaikan kepala BPBD Kabupaten Tolikara Bapak Feri Kogoya, sudah kita kroscek kepada Kapolda Papua maupun Kapolres Tolikara bahwa informasi itu tidak benar,” ujar Agus di Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/4).
Dia menjelaskan, memang ada satu orang ditemukan tewas oleh warga setempat bernama Demikus Wanimbo di Kabupaten Tolikara pada 9 April 2016. Namun, Agus mengaku belum mengetahui persis penyebab kematian pegawai negeri di Dinas Kependudukan Kabupaten Tolikara itu.
Yang pastinya, kata dia, jenazah Demikus memang dibakar karena faktor adat di Tolikara. “Kemudian setelah kejadian tanggal 9 April sampai sekarang tidak ada kejadian apapun di Kabupaten Tolikara khususnya.”
“Penemuan mayat tadi ditemukan di antara distrik Tanaga dan Distrik Namis, itu masih masuk Kabupaten Tolikata. Saat ini pihak Polda Papua sudah melakukan langkah-langkah penyidikan. Bahkan kami minta keterangan dari lima orang saksi termasuk camat, maupun keluarga korban.”
Dia mengklaim, hingga saat ini situasi di Kabupaten Tolikara kondusif. Berdasarkan penyelidikan sementara, pernyataan yang dilontarkan oleh Fery tidak bisa dipertanggung jawabkan,justru malah membuat situasi menjadi panas.
”Sehingga kami tegaskan bahwa tidak ada kejadian kerusuhan yang mengakibatkan korban jiwa baik meninggal maupun korban berat selama bulan April.”
“Informasi yang disampaikan bapak BPBD oleh saudara Feri Kogoya tdk benar dan hal tersebut sudah dikonfirmasi oleh kapolres kepada yang bersangkutan. Ternyata info yang dterima oleh saudara Feri ini bukan hasil temuan sendiri tapi dapat informasi dari orang lain yang sudah pasti tidak benar.”
Seperti diketahui, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Tolikara Feri Kayoga mengabarkan, setidaknya terdapat satu orang tewas dan 95 rumah terbakar akibat konflik antara masyarakat di Tolikara semenjak 9 April hingga 24 April 2016.
Menurut Feri, konflik tersebut dipicu karena adanya bantuan dana dari pemerintah pusat yang tidak merata.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu