Megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Aktual/Ilst)
Megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Aktual/Ilst)

Jakarta, Aktual.com – Pihak TNI AU masih mendalami penangkapan tujuh orang karyawan PT Geocentral Mining yang juga mitra kerja PT Wika dalam pengerjaan kereta cepat.

Kapuspen TNI AU, Marsekal Pertama (TNI) Wieko Sofyan menyebutkan pihak intelijen TNI AU masih melakukan pemeriksaan mendalam terhada ketujuh orang ini.

“Kita lakukan pemeriksaan mendalam,” kata dia saat dihubungi Aktual.com, Rabu (27/4).

Wieko menjelaskan kronologisnya, yakni pada tanggal 26 April 2016 pukul 09.45 WIB saat dilaksanakan patroli batas wilayah Lanud Halim Perdankusuma oleh Seksi Pertahanan Pangkalan ditemukan adanya aktivitas pengeboran tanah oleh tujuh orang tak dikenal (2 WNI dan 5 WNA China) di Cipinang Melayu dekat jalan Tol Jakarta-Cikampek (belakang Batalyon 461 Paskhas) koordinat 6º 15’ 12” LS dan 106° 54′ 4”.

“Setelah dilakukan pengecekan diketahui bahwa ke-5 (lima) WNA China tersebut tidak memiliki Clearence (perijinan) dari TNI AU dan tidak dilengkapi identitas/paspor,” ungkapnya.

Kemudian, sambungnya, pukul 10.00 WIB ke lima WNA China dan 2 (dua) WNI tersebut diamankan di kantor Intelijen Lanud Halim P. untuk dimintai keterangan.

“Ketujuh orang tersebut masuk ke wilayah Lanud Halim P. melalui jalan tol Jakarta-Cikampek kemudian menerobos pagar batas tanah sehingga tidak diketahui oleh personel Lanud Halim Perdanakusuma,” jelasnya lagi.

Lalu, pukul 11.30 WIB salah satu Supervisor PT. Wika datang ke Lanud Halim P dan memberikan keterangan sebagai berikut :

“Pukul 12.00 WIB lima WNA China tersebut dibawa ke kantor Imigrasi kelas I Jakarta Timur untuk dilakukan penahanan,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: