Jakarta, Aktual.com — Komunikonten (Institut Media Sosial dan Diplomasi), Relawan Komunitas Peduli ASEAN dan sejumlah pegiat media sosial menggelar aksi ‘proklamasi pengguna media sosial untuk kepentingan nasional’ saat Car Free Day, pada Minggu (24/4) lalu.

Aksi dimulai pukul 06.00 – 09.30 pagi. Mereka berorasi sambil berjalan dari Gedung Sarinah, kemudian berhenti disamping Bunderan HI untuk penandatangan proklamasi.

“Medsos untuk kepentingan pribadi itu bagus, kalau digunakan untuk kepentingan organisasi juga bagus, namun jika digunakan untuk kepentingan nasional tentu lebih bagus, bela negara tugas semua, senjata adalah medsos, itu salah satu pesan dari Proklamasi ini,” jelas Hariqo Wibawa Satria yang juga Direktur Eksekutif Komunikonten, dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu (27/4).

Menurut Hariqo, di media sosial setidaknya ada tiga isu utama, yaitu keamanan pengguna medsos, kreatifitas dan kolaborasi. Proklamasi ini bertujuan meningkatkan kolaborasi pengguna media sosial untuk membela kepentingan nasional, melawan separatisme dan radikalisme, mempromosikan pariwisata, kuliner dan produk-produk lokal Indonesia.

“Saling kritik antar kita di medsos itu biasa, meski ada batasnya, yang saya heran ketika Singapura tidak kunjung menandatangani perjanjian ekstradisi, yang jelas merugikan Indonesia, tapi isunya di medsos dingin-dingin saja. Namun melihat situasi terkini, saya sangat optimis kolaborasi pengguna medsos akan semakin meningkat, sekarang ini auranya optimis, spiritnya kolaborasi dan pengennya berbagi,” ungkap alumnus jurusan Diplomasi Internasional dari Universitas Paramadina ini.

Salah satu panitia proklamasi, Hafyz Marhal, menjelaskan, sebelum kegiatan ini berlangsung, diadakan diskusi di Kantor Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Jakarta, pada Jumat (22/4).

“Diskusi di GP Ansor banyak sekali memberi insipirasi pada kegiatan ini, intinya medsos bebas digunakan oleh penggunanya, namun jangan lupa dengan tugas kita menjaga keutuhan NKRI, membela kepentingan nasional”, kata Hafyz.

Nurul Hidayah, salah satu penandatangan proklamasi mengaku bahagia, “ini mengingatkan kita dulu pada Proklamasi 1945, namun sekarang tantangannya berbeda, harus kita hadapi, ini pertama kali saya menandatangi proklamasi”, ungkap Nurul Hidayah yang datang dari Tangerang.

Berikut isi proklamasi yang ditandatangi ratusan orang pada Minggu pagi:

“PROKLAMASI, Kami generasi muda Indonesia, dengan ini menyatakan siap mengisi kemerdekaan dan membela kepentingan nasional Indonesia,”

“Adapun mengenai media sosial, kami akan terus menggunakannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membahagiakan warga, melindungi segenap warga bangsa, mempertahankan keutuhan NKRI, melawan propaganda radikalisme dan separatisme, dan ikut serta mempromosikan pariwisata, kuliner, budaya, musik dan produk-produk lokal Indonesia,” (Jakarta, 24 April 2016, Atas nama, Generasi Muda Indonesia).

Artikel ini ditulis oleh: