Jakarta, Aktual.com — Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar mendorong pemerintah menyeragamkan penentuan awal Ramadhan. Al Azhar bahkan menargetkan keseragaman harus tercapai sebelum tahun 2020 mendatang.
Ketua Dewan Syariah YPI Al Azhar, Shobahussurur mengungkapkan, niat Al Azhar untuk menyeragamkan penentuan awal Ramadhan dan Syawal, sehingga umat Islam bisa merayakannya secara bersamaan. Dari hasil ini, menurut ia, Al Azhar akan memberikan berbagai rekomendasi kepada Kementerian Agama (Kemenag), agar dapat disepakati kriteria penentuan bersama.
“Kementerian Agama paling berhak, jadi nanti Al Azhar akan berikan rekomendasi-rekomendasi tentang ini,” kata Shobahussurur, kepada Aktual.com, di Aula Buya Hamka Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (27/04).
Ia menerangkan secara Astronomi, kemungkinan besar umat Islam di Indonesia akan merayakan Ramadhan dan Syawal secara berbarengan sampai dengan tahun 2021. Mengingat momentumnya yang tepat, Shobahussurur menyarankan penyeragaman kriteria penentuan oleh Kementerian Agama dapat dilakukan segera mungkin. Setidaknya sebelum memasuki tahun 2020.
Shobahussurur juga meminta umat Islam di seluruh Indonesia agar tidak menyikapi perbedaan secara berlebihan. Dan ia pun mengingatkan, perbedaan yang ada tidak boleh dan memang tidak akan mengurangi hikmat umat Islam, dalam memasuki bulan suci Ramadhan maupun dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri.
“Perbedaan merupakan keniscayaan yang tidak dapat dihindari, tidak perlu kita persoalkan,” tambah Shobahussurur.
Sementara itu, Ketua Dakwah Sosial YPI Al Azhar, H Sobirin HS, menerangkan Al Azhar akan mengundang tokoh-tokoh umat Islam yang ada di Indonesia untuk duduk bersama. Ia mengungkapkan langkah itu bertujuan menyatukan visi dan misi, sekaligus mengumpulkan masukan dan saran dari para tokoh dalam menyatukan umat Islam.
Sobirin menilai umat Islam akan senantiasa berkenan diajak jalan berbarengan, apabila para pemimpin mereka yang memberikan seruan untuk bersatu. Ia mengakui, pemahaman tersebut yang meyakini Al Azhar yang memang berkeinginan merekatkan umat, termasuk dalam menyeragamkan kriteria penentuan Ramadhan dan Syawal.
“Al Azhar sebagai perekat umat, akan terus melakukan inisiatif serupa demi menyatukan umat,” ujar Sobirin.
Selain itu, Sobirin mengungkapkan, awal bulan Ramadhan 1437 H/ 2016 M, jatuh pada hari Senin yaitu tanggal 6 Juni 2016 mendatang. Sementara itu, awal bulan Syawal 1437 H/ 2016 M, jatuh pada hari Senin yakni tanggal 6 Juli 2016.
Yang mana penempatan tanggal tersebut, sama seperti yang telah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sampaikan beberapa waktu yang lalu, yang menetapkan 1 Ramadan 1437 H jatuh pada hari Senin Pahing, 6 Juni 2016. Sedangkan, 1 Syawal 1437 jatuh pada hari Rabu Pahing 6 Juli 2016.
Di kesempatan dan tempat yang sama, Ketua Umum YPI Al Azhar, H. M. Suhadi menghimbau, jika suatu saat nanti ada perubahan tanggal maka hal tersebut tidak perlu menjadi sebuah permasalahan yang perlu didebatkan.
“Masing-masing pasti ada dasarnya, kalau terjadi perbedaan tidak perlu dipermasalahkan,” timpal Suhadi.
“Banyaknya kriteria yang dipergunakan dalam menentukan awal Ramadhan dan Syawal, oleh karena itu memungkinkan perbedaan untuk terjadi. Untuk itu, agar masyarakat tidak perlu mempersoalkan perbedaan yang mungkin terjadi, terutama soal awal Ramadhan dan Syawal,” katanya lagi.
Meski begitu, Suhadi pun meyakini, khusus tahun ini masyarakat Indonesia bisa merasakan dan menyemarakkan bulan Ramadhan dan Syawal secara bersamaan.
Dan, lanjut Suhadi, itu berdasarkan pandangan berbagai pakar Astronomi, ditambah kesepahaman dua ormas Islam besar yang menghadiri Majelis Mudzakarah, Muhammadiyah dan PBNU.
Sekedar informasi, dalam rangka memberikan pelayanan dan informasi mengenai tentang awal bulan Ramadhan dan Syawal 1437 Hijriah/tahun 2016 Masehi, pengurus Yayasan Pesantren Islam mengadakan majelis seminar yang dilaksanakan di Aula Buya Hamka Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (27/04).
Dalam seminar tersebut hadir beberapa tokoh yang ahli dalam penempatan awal bulan Ramadhan dan Syawal 1437 H/2016 M. Di antaranya, Prof. Dr. H. Susiknan Azhari, M.A. (Majelis Tarjih dan Tajdid PP. Muhammadiyah), Dr. KH. Slamet Hambali, M.Si. (Pakar Ilmu Falak IAIN Walisongo/PB NU), Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, M.Sc. (Kepala LAPAN) dan beberapa pengurus dan pengawas YPI Al-Azhar.
Artikel ini ditulis oleh: