Jakarta, Aktual.com — Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar menggelar rapat pleno di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, pada Kamis (28/4), untuk membahas penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa dan wacana pemberlakuan iuran bagi seluruh calon ketua umum.
Bakal calon Ketua Umum Partai Golkar Ade Komarudin belum bisa berkomentar terkait pelaksanaan pleno tersebut. dirinya berharap munas menjadi momentum rekonsiliatif dan berkeadilan bagi seluruh kader partai berlambang pohon beringin itu.
“Saya ingin tidak ada yang merasa jadi anak tiri di partai ini atau yang merasa paling tuan rumah di partai ini. Semuanya adalah keluarga besar Partai Golkar, semuanya bersaudara tidak boleh ada satupun yang merasa terbuang dan dianaktirikan dan juga tidak boleh merasa yang paling di-anakemas-kan oleh partai ini,” ujar Ade di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/4).
Pria yang akrab disapa Akom ini menyatakan partai Golkar merupakan milik keluarga besar partai dan merupakan asset bangsa Indonesia yang harus dijaga. Sebagaimana diketahui, sambung dia, Undang-Undang Dasar mengamanatkan bahwa partai adalah pilar demokrasi.
“Pilar negara ini yang menganut sistem demokrasi kalau partai itu berjalan bagus tentu negara itu juga bagus. Karena calon presiden itu diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik,” katanya.
Ade mengatakan, agar partai politik berjalan demokratis, maka segera direkonsialisasi sehingga tidak ada lagi masalah. Munas akan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menghasilkan keputusan-keputusan yang menyejukkan. Yakni, menjadikan banyak pihak untuk menjadikan satu Partai Golkar dan bangsa Indonesia.
“Karena satu tahun lebih Partai Golkar ini ada musibah yang tentu memprihatinkan,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: