Jakarta, Aktual.com — Merawat kulit bayi menjadi salah satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh para ibu. Hal tersebut disebabkan karena kulit bayi yang masih sangat muda dan sensitif yang rentan terhadap berbagai unsur penyakit serta aneka macam gangguan lainnya.

Oleh sebab itu, para ibu harus selalu menjaga kebersihan dan kenyamanan kulit bayi agar bayi bisa bebas bergerak secara aktif, terutama ketika memasuki usia 6-9 bulan di saat sudah mulai belajar merangkak, berguling dan seterusnya.

Terkait permasalahan kulit bayi, dr. I.G.A.N Pratiwi SpA, MARS, dokter spesialis anak dari RSIA Bunda Menteng, Jakarta Pusat, menjelaskan, bahwa struktur kulit bayi di usia 0-2 tahun sangat tipis karena ikatan antar selnya masih lemah dan halus.

Selain itu, kulit bayi juga memiliki pigmen yang lebih sedikit, sehingga belum mampu mengatur temperatur seperti halnya anak-anak dengan usia yang lebih tua.

“Memperhatikan kesehatan kulit bayi merupakan langkah awal untuk mendukung optimalisasi tumbuh kembang anak, karena mereka terhindar dari penyakit, mendapatkan stimulasi dini yang tepat dengan bebas bergerak secara aktif serta waktu istirahat yang berkualitas,” ujar Dokter Tiwi- panggilan akrab dr. I.G.A.N Pratiwi SpA, MARS – di RSIA Bunda Menteng Jakarta, Kamis (28/04).

Selanjutnya, dokter Tiwi menambahkan, bahwa memberikan stimulasi sejak dini kepada anak mengenai masalah kebersihan sangat baik untuk proses tumbuh kembang ‘sang buah hati’ kelak.

“Pada masa ‘golden period’, segala hal yang diajarkan dan dialami oleh anak akan terserap dengan baik, oleh karena itu penting bagi para orang tua untuk memberikan stimulasi dini yang tepat secara aktif, agar ‘si kecil’ optimal perkembangan dan kemandiriannya,” ungkap dokter Tiwi kembali.

Artikel ini ditulis oleh: