Jakarta, Aktual.com — DPR RI geram dengan sikap pemerintah Filipina yang enggan mengizinkan pasukan militer Indonesia memasuki wilayahnya untuk membebaskan 14 WNI yang disandera kelompok separatis Abu Sayyaf.

Anggota Komisi III DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyarankan pemerintah Indonesia tegas menyikapi penolakan tersebut. Seperti misalnya segera mengeksekusi hukuman mati bagi terpidana kasus narkoba asal Filipina, Mary Jane.

“Kalau tentara kita tidak dilibatkan kerjasama pembebasan sandera, Mary Jane segera saja eksekusi mati,” ujar Dasco di Jakarta, Jumat (29/4).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menegaskan, sudah seharusnya pemerintah RI lebih keras memberikan tekanan pada Filipina.

“Atau nanti saya yang pimpin demo ke kedutaan Filipina untuk ikut menekan?” tegas Dasco.

Selain pemerintah, lanjutnya, para pimpinan DPR RI juga mesti pro aktif melobi parlemen Filipina. Hal ini agar parlemen disana mengizinkan pembentukan operasi gabungan. Sebab menurutnya, jika sesuai konstitusi maka parlemen Filipina pun harus menyetujui.

“Segala cara harus ditempuh karena pemerintah berkewajiban melindungi tanah tumpah darah dan segenap rakyat Indonesia dimanapun berada,” tegas Dasco.

Artikel ini ditulis oleh: