Jakarta, Aktual.com — Salah satu instrumen tingkat kesejahteraan dan kemajuan suatu daerah bisa diukur dari ketersediaan dan kemerataan konsumsi listrik nasional, sebab ketersediaan listrik sangat berpengaruh dalam menggerak produktifitas perekonomian.

Namun Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun mengakui bahwa konsumsi listrik Indonesia masih sangat rendah, hanya sekitar 700 Kwh per kapita.

Padahal jika dibandingkan dengan negara tetangga (Malaysia) sudah mencapai angka 2.000 Kwh konsumsi per kapita, sedangkan untuk Vietnam juga sudah jauh lebih tinggi dari Indonesia.

“Untuk PLN getting electricity kita peringkat 46 sari 189 negara. Posisi terbaik adalah Islandia. Tapi kita ditargetkan peringkat 23, ini membuat kita deg-degan,” kata Marbun di Jakarta, Jumat (29/4).

Dengan demikian pihaknya berupaya untuk mendorong peningkatan konsumsi listrik melalui berbagai terobosan, salah satunya yakni melalui layanan sambungan listrik satu pintu yang terintegrasi secara online oleh proses bisnis PT PLN (Persero).

Namun di sisi lain wacana ini agak kontradiktif dengan program Kementerian  Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menyerukan kepada masyarakat untuk berhemat 10 persen, Menetri ESDM Sudirman Said menyampaikan gerakan ini akan mulai diresmikan pada tanggal 15 bulan depan di acara Car Free Day Jakarta.

“Pada 15 Mei louncing gerakan potong 10 persen pada acara Car Free Day,” kata Sudirman dalam konferensi pers di kantornya jl Medan Merdeka Jakarta Pada, Rabu (27/4).

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka