Jakarta, Aktual.co — Harga jual gas elpiji bersubsidi untuk ukuran tiga Kilo Gram (Kg) di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau ditingkat pengecer melambung hingga mencapai Rp30.000 per tabung dari sebelumnya hanya seharga Rp22.000 hingga Rp23.000.
“Sekarang harganya Rp30.000,” ujar salah seorang ibu rumah tangga Khomariah di Tembilahan, Senin (25/5).
Dia mengatakan selain harganya yang melambung keberadaan gas elpiji yang kerap disebut “tabung melon” itu juga sulit untuk didapatkan karena stok yang ada di pengecer juga kosong.
“Tidak hanya mahal, tapi mencarinya juga susah,” ungkapnya.
Selain itu dia juga mengungkapkan bahwa kelangkaan gas elpiji untuk ukuran 3Kg ini sudah terjadi sejak beberapa pekan lalu dan tidak sedikit masyarakat yang kecewa karena pulang dengan tangan kosong.
“Kita sudah antri di pankalan pun terkadang juga tidak kebagian,” ujarnya.
Salah seorang karyawan di salah satu pangkalan yang ada di Tembilahan mengakui bahwa sejak pekan lalu pangkalan lebih ramai dikunjungi oleh pembeli. “Beberapa pekan ini banyak pembeli yang datang namun bukan pelanggan biasanya, dan dalam waktu satu jam stok elpiji dipangkalan sudah habis” katanya.
Ikbal mengatakan untuk pangkalan Barkat yang terletak di Jalan Imam Bonjol Tembilahan harga gas elpiji ukuran 3 Kg tidak mengalami kenaikan, mereka masih menjual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp19.200 pertabungnya.
“Harganya masih normal,” ujarnya.
Sementara itu, Edi Cahyono pemilik pangkalan yang berada di Jalan Bahruddin Yusuf mengatakan gas nya sudah habis terjual karena pangkalannya sedang mendapat pengurangan pasokan dari agen. “Hari ini pasokan kami dari agen hanya 120 tabung dan sudah habis terjual,” ungkapnya.
Dia mengatakan karena pangkalannya mendapat pengurangan stok gas dari agen, pihaknya menaikkan harga gas ukuran 3 Kg ini lebih tinggi dari harga HET nya yaitu sekitar Rp800 hingga Rp1.500 pertabungnya.
“Pertabungnya kami jual dari harga Rp20.000 hingga Rp22.000,” ucapnya.
Artikel ini ditulis oleh: