Jakarta, Aktual.com — Integrated Supply Chain (ISC) yang berada di bawah koordinasi PT Pertamina (Persero) diduga telah menyimpang dari prinsip transparansi dan efisiensi akibat dorongan modus kongkalikong.

Hal ini terlihat dari siklus tender ISC untuk pengadaan West African Crude (WFC) sebesar 18 juta barel untuk periode penyerahan Juli 2016 sampai Desember 2016, digelar secara tertutup dan hanya mengundang 7 perusahaan dari 133 perusahaan terdaftar di ISC. Adapun pemenang ‘tender siluman’ itu yakni perusahaan trader Trafigura.

Berdasarkan data yang dimiliki Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) untuk harga per barel WFC periode Juli adalah dengan Alpha +USD 4.05. Selanjutnya, periode Agustus adalah Alpha +USD4.09 per barel, September Alpha +USD 3.09, Oktober Alpha +USD 4.27 per barel. Sedangkan untuk periode November adalah Alpha +USD 4.45 per barel, dan Alpha +USD 4.46 per barel untuk periode Desember 2016.

Harga pengajuan trader tersebut tentu lebih mahal ketimbang harga yang ditawarkan produsen langsung yakni Nigerian National Petroleum Corporation (NNPC). Lagipula perusahaan Trafigura yang memasok WFC, saat ini diketahui tengah kena sanksi dari NNPC terkait temuan audit yang ditunjuk pemerintah Nigeria.

“Kenapa ISC lebih memilih Trafigura, padahal NNPC yang berstatus produsen, berstatus sebagai perusahaan yang terdaftar juga di ISC. Kalau bisa beli ke produsen langsung kenapa harus melalui trader,” jelas Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman, di Jakarta, Senin (2/5)

Menanggapi hal ini, Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menepis dugaan permainan licik yang ada di internal ISC, dia menyampaikan tender pengadaan di ISC tak pernah digelar secara tertutup, dia mengaku selalu mengundang seluruh peserta tender.

“Semua pengumuman tender dapat dilihat di web Pertamina, dan perusahaan yang terdaftar mencapai 150, dimana dapat ikut tender sesuai kapabilitas masing-masing,” kata Wianda.

Namun sayangnya setelah ditelusuri portal milik Pertamina yang beralamat di www.pertamina.com, tidak ada pengumuman tentang dibukanya tender pengadaan WFC.

Pemberitahuan terakhir yang dipublikasikan oleh Pertamina yaitu pengumuman pembelian term minyak mentah melalui tender terbatas untuk periode Februari-Juni 2016, dengan batas waktu penyampaian penawaran Rabu 25 Nov 2015 dengan masa berlaku penawaran hingga Rabu 2 Desember 2015, Selebihnya, untuk pengadaan Juni 2016 dan seterusnya, tidak lagi diumumkan.

“Pelaksanaan tender WFC sudah digelar secara tergesa-gesa tanpa pengumuman di website Pertamina seperti yang diucapkan oleh Wianda. Untuk diketahui, tender itu dilakukan pada 25 April 2016 dikirim pada malam hari dan undangan terbatas 7 peserta dan batas penawaran tanggal 27 April 2016 pukul 14.00 WIB. Adapun pemenangnya telah diumumkan pada 29 April 2016, sehingga tender ini diduga betul-betul siluman. Dirut Pertamina sebagai atasan langsung Fungsi ISC harus ikut bertanggungjawab,” pungkas Yusri.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka