Jakarta, Aktual.com — Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein mengatakan upaya negosiasi pembebasan empat warga negara Indonesia yang masih disandera kelompok ekstrimis di Filipina masih terus dilakukan hingga Selasa petang.
“(Kami) Sudah kontak dengan penyandera dan awak kapal. Sedang negosiasi,” ujar Kivlan melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Selasa (3/5).
Kivlan belum menjawab elemen mana saja yang terlibat dalam negosiasi itu. Dia juga belum mengungkapkan identitas kelompok penyandera empat WNI.
Kivlan sendiri sebelumnya terlibat sebagai salah satu negosiator pembebasan 10 WNI awak kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 mewakili perusahaan tempat 10 WNI itu bekerja.
Kini Kivlan kembali terlibat dalam upaya pembebasan empat WNI yang masih disandera. Empat WNI itu merupakan awak kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi yang dibajak di perairan perbatasan Malaysia-Filipina.
“(Saya) Masih terlibat (pembebasan empat WNI),” ujar Kivlan.
Siaran pers Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menjelaskan, pembajakan terjadi pada Jumat 15 April 2016 sekira pukul 18.31 WIB. Kapal tersebut diketahui dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina menuju Tarakan.
“Kapal membawa 10 orang ABK (Anak Buah Kapal) WNI. Dalam peristiwa tersebut satu orang ABK tertembak, lima orang selamat dan empat orang diculik,” jelas keterangan Kemenlu.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara