Jakarta, Aktual.com — Militer China untuk yang pertama kalinya mengirimkan tim khusus pengawas korupsi di unitnya, demikian laporan media yang dikelola pemerintah setempat, Kamis (5/5).
Pengiriman itu dilakukan setelah kegiatan serupa dilakukan di sejumlah departemen sipil sebagai bagian dari upaya Presiden China Xi Jin-ping memerangi korupsi.
Sebelumnya, penyelidikan atas dugaan korupsi di tubuh Angkatan Darat Pembebasan Rakyat China (PLA) sebagai pasukan angkatan darat terbesar di dunia, ditangani dengan cara yang lebih khusus.
Namun berdasarkan reformasi yang dimulai pada tahun lalu, militer China saat ini memiliki divisi khusus untuk memberantas korupsi.
Xi telah memimpin kampanye antikorupsi secara luas dengan menyasar para pejabat tinggi di bidang industri, pemerintahan, dan militer.
Militer China benar-benar melakukan tindakan keras dan puluhan pejabat telah diperiksa, termasuk dua mantan wakil pimpinan di Komisi Militer Pusat yang kuat, yakni Guo Bo-xiong dan Xu Cai-hou.
Xu meninggal karena kanker tahun lalu sebelum sempat dibawa ke pengadilan, sedangkan Guo didakwa menerima suap pada bulan lalu.
Kantor Berita resmi China Xinhua melaporkan bahwa para pengawas korupsi yang baru telah menyelesaikan pelatihan selama dua hari, Rabu (4/5) lalu dan dibagi dalam 10 tim yang akan bekerja di berbagai unit di pelosok negeri itu. Namun Xinhua tidak menyebutkan unit mana saja yang akan mendapatkan inspektor itu.
Wakil Kepala Komisi Militer Pusat, Xu Qi-liang, yang mengendalikan militer dan yang dipimpin presiden, mengatakan kepada para inspektor bahwa mereka menjalankan tugas penting dalam membersihkan dan memperkuat pasukan angkatan darat, demikian laporan Xinhua.
“Teruslah bersikap tegas sesuai dengan harapan dan kepercayaan besar yang diberikan Ketua Xi,” kata Xu sebagaimana diuraikan kembali oleh Xinhua.
Langkah tersebut seiring dengan upaya yang lebih luas dalam mereformasi militer, termasuk modernisasi struktur komando militer karena China bersikap lebih keras terkait wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan.
China juga telah melakukan investasi besar-besaran dalam teknologi baru, termasuk kapal induk, jet siluman, dan peluru kendali antisatelit, meskipun belum melakukan peperangan selama beberapa dasawarsa.
Para perwira, baik yang masih menjabat maupun purnawirawan, mengingatkan bahwa korupsi di tubuh militer bisa mengancam kemampuan berperang.
Dalam tiga tahun ke depan, militer China akan menghentikan hal yang disebut dengan layanan berbayar alias kontrak komersial memakai aset militer China.
Dengan demikian, maka sejumlah kegiatan bukan inti, seperti rumah sakit dan hotel milik militer China yang terbuka untuk umum (boleh digunakan masyarakat umum asalkan membayar sesuai tarif) akan dihentikan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara