Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Agung Laksono memimpin pertemuan dengan Barisan Muda Partai Golkar dan pimpinan ormas di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (19/2). Silaturahmi tersebut dalam rangka persiapan Musyawarah Nasional yang diharapkan melahirkan pemimpin muda partai berlambang pohon beringin itu. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — Syarat prestasi, loyalitas, dedikasi dan tidak tercela (PDLT) bagi calon Ketua Umum Partai Golkar dalam perhelatan Munaslub pada 15-17 Mei di Nusa Dua, Bali, selain tidak jelas tolok ukurnya, tetapi juga dijamin tidak akan membuat Partai Golkar kembali bangkit apalagi bisa berjaya dalam pertarungan Pemilu 2019 mendatang.

Demikian pernyataan Ketua Umum Komunitas Keluarga Besar Angkatan 1966 (KKB 66) Binsar Effendi seperti keterangan pers yang diterima Aktual.com di Jakarta (5/5)

“Sebagai eksponen yang menjadi lagendaris dalam mendirikan, membesarkan dan tetap terpanggil sebagai kewajiban dan tanggungjawab moralnya untuk terus mengawal partai sampai kapanpun. Menjadi layak jika menyatakan tidak cukup bagi caketum Golkar ke depan hanya karena memiliki syarat PDLT semata-mata” kata Binsar yang juga Ketua FKB KAPPI ‘66 ini.

Golkar kata Binsar Effendi adalah partai besar, partai yang telah membangun bangsa dan negara ini dari amanat penderitaan rakyat, dari pemberontakan PKI di tahun 1965. Banyak kontribusi yang pernah diperbuat Golkar untuk rakyat.

“Sebab itu bukan hanya karena ada tujuan rekonsiliasi dan berkeadilan yang prahara sebenarnya diperbuat oleh internal elitenya sendiri, lalu Golkar seperti gagap,” tambahnya.

Golkar sejatinya adalah partai yang didirikan oleh para pejuang, sehinggga tidak perlu lagi gamang, galau atau gagap.

“Semangat caketum seharusnya adalah semangat perjuangan yang konsisten untuk mengangkat bagaimana cara agar Golkar kembali bangkit, berjaya dan bisa mencalonkan presiden di Pemilu 2019 nanti,” tutup Binsar.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang