Kandidat Bakal Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto (kiri) berbincang dengan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Yorrys Raweyai (kanan) saat mengikuti acara Sosialisasi Kepada Para Balon Ketua Umum DPP Partai Golkar oleh Panitia Pengarah (SC) Munaslub Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/5). Sosialisasi tersebut mengambil tema Solid Terkonsolidasi, Efektif Mengemban Misi, Berjaya dikala Pemilu. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pd/16

Jakarta, Aktual.com — Jelang pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar terus menjadi perhatian publik, terlebih ada delapan nama bakal calon ketua umum yang ikut maju dengan sejumlah dinamika setiap pelaksanaan tahapannya.

Politisi Muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan bahwa salah satu Balon Ketum Partai Golkar, yakni Setya Novanto mendapat sinyal dukungan dari lingkaran istana negara.

“Sinyal dari Istana itu sudah ada, salah satu menteri sudah menyebut Setya Novanto (terpilih menjadi ketum Golkar),” kata Doli, dalam acara diskusi, di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (8/5).

Kendati demikian, sambung Doli, pernyataan tersebut harus dapat dipastikan kebenarannya, mengklarifikasi dari menteri itu bisa menjadikan seorang calon ketum mempunyai posisi tawar yang tinggi dibandingkan yang lain.

Posisi tawar tersebut, dikatanya, akan mempengaruhi hasil dalam pemilihan ketua umum di Munaslub nanti, sebab pemilik suara baik DPD I dan DPD II Partai Golkar pasti akan mempertimbangkan hal itu.

“Sudah pasti nanti bargaining position dia (Setnov) menjadi tinggi. Makanya harus klarifikasi benar atau tidak?” sebut Doli lagi.

Jika tidak, Doli memperkirakan peta politik untuk pencalonan ketua umum partai Golkar akan terus berubah dan dinamis.

Berikut ‎delapan calon ketua umum Partai Golkar yang sudah lolos dalam pencalonan. Mereka adalah Aziz Syamsuddin, Mahyudin, Setya Novanto, Ade Komarudin, Syahrul Yasin Limpo, Airlangga Hartarto, Indra Bambang Utoyo, dan Priyo Budi Santoso.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang