Jakarta, Aktual.com — Presiden sepak bola Eropa yang terkena skors Michel Platini akan mengundurkan diri posisinya sebagai kepala UEFA, setelah kalah pada banding level tingginya terhadap skors untuk pelanggaran kode etik, namun ia akan terus berjuang untuk membersihkan namanya.
Salah satu pemain terbaik di generasinya itu, yang kemudian menjadi sosok olahraga yang berkuasa, Platini asal Prancis, diskors setelah kesepakatannya dengan mantan ketua sepak bola dunia Sepp Blatter membuat dirinya terseret skandal, yang menghantam badan sepak bola FIFA.
Pengadilan tertinggi olahraga, Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS), menegakkan skors Platini pada Senin, meski mereka mengurangi hukumannya dari enam tahun menjadi empat tahun.
“Panel CAS memiliki opini bahwa sanksi yang parah dapat menjustifikasi pandangan fungsi-fungsi superior yang dilakukan oleh Tuan Platini (wakil presiden FIFA dan presiden FIFA), absennya penyesalan dan dampak masalah ini memiliki dampak kepada reputasi FIFA,” kata CAS dalam pernyataannya (9/5).
Dengan keputusan ini berarti UEFA, yang tidak menggantikan Platini sejak ia awalnya diskors pada Oktober, akan harus memilih presiden baru.
UEFA mengatakan Komite Eksekutif mereka akan melakukan pertemuan pada 18 Mei di Basel untuk mendiskusikan langkah-langkah selanjutnya, sambil menambahi bahwa tidak akan ada pelaksana tugas presiden yang akan ditunjuk pada tanggal tersebut.
Tanpa sosok kepala Keputusan itu berarti sepak bola Eropa tidak akan memiliki sosok kepala pada Piala Eropa, yang akan dihelat di Prancis pada Juni dan Juli mendatang. Platini berjanji untuk meneruskan perjuangannya agar skorsnya dapat dicabut. Satu-satunya jalur yang tersisa adalah melakukan banding terhadap Pengadilan Federal Swiss, namun hal itu hanya akan dapat mempengaruhi vonis jika didapati terdapat penyimpangan-penyimpangan prosedural.
“Saya melihat (keputusan) ini sebagai ketidak adilan mendalam… Sebagaimana disepakati dengan asosiasi-asosiasi (sepak bola) nasional, bahwa saya mengundurkan diri dari fungsi saya sebagai Presiden UEFA agar dapat meneruskan perjuangan saya dengan pengadilan-pengadilan Swiss untuk membuktikan integritas saya pada urusan ini,” kata Platini dalam pernyataannya.
Pengacara Platini, Yves Wehrli, mengatakan pria Prancis itu akan mengundurkan diri dari UEFA “dalam beberapa hari mendatang.” Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) mengatakan pihaknya akan menghormati keputusan UEFA.
“Walau bagaimanapun, FFF menghormati pekerjaan Michel Platini dan kualitas pria yang selalu bekerja demi kepentingan sepak bola, khususnya saat ia menjadi presiden UEFA,” kata mereka.
Platini diskors bersama dengan mantan presiden FIFA Blatter terkait pembayaran senilai dua juta franc Swiss, yang diberikan kepada pria Prancis itu oleh FIFA dengan persetujuan Blatter pada 2011 untuk pekerjaan yang telah dikerjakan satu dekade sebelumnya.
Komite Etik FIFA mengatakan pembayaran tersebut, yang diberikan ketika Blatter berupaya untuk dapat terpilih kembali, kurang transparan dan mewakili konflik kepentingan. Kedua orang itu menolak disebut telah melakukan pelanggaran.
Platini difavoritkan untuk menggantikan Blatter saat itu. Namun yang terjadi, mantan sekretaris jenderalnya di UEFA, Gianni Infantino, memasuki persaingan pemilihan presiden FIFA dan memenangi pemilihan pada Februari.
Platini dan Blatter diskors untuk sementara pada Oktober, sambil komite etik FIFA menyelidiki kasus ini, kemudian menskors mereka untuk delapan tahun pada Desember, yang dikurangi menjadi enam tahun oleh komite banding FIFA pada Februari.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara













