Jakarta, Aktual.com — Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyarankan agar kampanye yang dilakukan tim sukses delapan calon Ketua Umum Golkar berjalan sehat tanpa saling serang dan menjatuhkan pesaing.

“Tim sukses jangan berlebihan kampanyenya. Esensi Munaslub Golkar itu kan untuk islah, jadi jangan memecah-belah,” ujar Wiwieq sapaan akrabnya, Selasa (10/5).

Wiwieq mengatakan setiap kandidat calon Ketua Umum Golkar pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Menurut dia, kampanye sebaiknya dilakukan secara proporsional dengan mengedepankan pertarungan gagasan.

“Golkar itu mau menampilkan apa dalam munaslub ini. Apakah mau menampilkan sisi negatif?” ujar dia.

Dia menekankan kampanye bakal calon ketua umum tidak semestinya dilakukan dengan cara menghabisi karakter pesaing. Sebaliknya, perlu didorong kontestasi profesional guna menciptakan tradisi baru di Munas.

“Nilai-nilai yang dikedepankan dalam kampanye harus merupakan pemersatu, bukan pemecah-belah,” kata dia.

Sebelumnya, politikus Golkar Bambang Soesatyo yang merupakan anggota tim sukses bakal calon Ketua Umum Golkar Ade Komarudin melontarkan pernyataan ‘papa minta ketua umum’, seiring beredarnya pesan singkat dukungan kader senior Golkar yang juga Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan terhadap bakal calon Ketua Umum Golkar Setya Novanto.

Luhut menyatakan dirinya mendukung semua kandidat, seraya menyatakan seandainya dirinya mendukung Novanto secara pribadi maka tidak ada yang salah atas hal tersebut.

Terkait hal ini Wiwieq mengatakan sebaiknya kampanye tidak menciptakan friksi baru.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara