Mantan Ketua DPR Setya Novanto memberikan keterangan kepasa wartawan seusai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/2). Setya Novanto diperiksa terkait dugaan tindak pidana pemufakatan jahat perkara PT Freeport Indonesia.

Jakarta, Aktual.com — Forum Pemuda NTT Bersatu (FP NTT Bersatu) mengajak masyarakat, khususnya Masyarakat NTT, untuk berpikir positif menyikapi pernyataan terkait bakal calon Ketua Umum Golkar Setya Novanto.

Hal ini menanggapi munculnya pernyataan yang mengatasnamakan Pemuda NTT Peduli Golkar terhadap Setya Novanto yang tak berdasar dan fitnah.

“Sebagai Wakil Golkar dari NTT, justru peran Setya Novanto signifikan dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat NTT. Setnov sangat peduli terhadap aspirasi dan kepentingan kemajuan NTT hingga saat ini,” kata Koordinator FP NTT Bersatu, M Adnan, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Selasa (10/5).

“Oleh karena itu, apa yang disampaikan tersebut bukan merupakan aspirasi masyarakat NTT secara luas, tetapi hanya segelintir oknum,” tambah dia.

Dia menduga, munculnya serangan dan ‘negatif campaign’ yang belakangan muncul dialamatkan kepada Setya Novanto karena ‘kans’ beliau untuk memenangkan persaingan menuju Ketua Umum Golkar sangat besar, dibandingkan calon lain.

“Nakhoda Golkar justru sangat tepat jika dipercayakan kepada seorang pengusaha sukses sekaliber Setya Novanto. Selain akan mendapat dukungan finasial yang kuat, konsolidasi partai akan terbantu,” ujarnya.

Baginya, pernyataan bahwa Golkar akan sulit berkembang jika dipimpin Setya Novanto adalah konyol dan asbun (asal bunyi).

Setnov, sambung Adnan, dapat menjadi jembatan untuk menyatukan komunikasi politik di lingkaran Golkar, mengingat kapasitas dan pengalamannya yang matang.

“Yang dibutuhkan Golkar saat ini adalah pemimpin yang dapat bekerja dan punya cukup waktu untuk turun kebawah hingga akar rumput. Secara personal, Setya Novanto punya visi kesana, membangun Golkar hingga di desa-desa. Dan secara prinsip, ini berarti Setya Novanto sangat siap dan sadar bahwa tantangan Golkar kedepan semakin berat apalagi menghadapi Pemilu 2019 yang sudah kian dekat.”

Artikel ini ditulis oleh: