Jakarta, Aktual.com —Anggota Komisi III DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mencurigai isu bangkitnya PKI sebagai operasi intelejen swasta untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari kasus-kasus mega korupsi seperti kasus Sumber Waras dan reklamasi.
Menurutnya, pelaku operasi intelejen tersebut bukanlah BIN atau badan intelejen lainnya, tetapi kekuatan politik yang merasa terganggu jika kasus-kasus mega korupsi tersebut diusut.
“Isu bangkitnya PKI memang sangat mudah untuk dijadikan pengalihan, terlebih elemen-elemen yang saat ini paling aktif menuntut pengusutan kasus mega korupsi tersebut adalah pihak yang punya tradisi berhadapan head to head dengan kelompok kiri,” ujar Dasco di Jakarta, Selasa (10/5).
Selain harus mewaspadai isu kebangkitan PKI, lanjutnya, masyarakat jangan sampai terkecoh dengan kasus-kasus korupsi yang saat ini menjadi perhatian.
“Kita memang harus waspada dengan bangkitnya PKI, tapi bahaya terbesar justru ada di pelupuk mata kita yakni terus terjadinya kasus-kasus mega korupsi meski di era reformasi, contohnya ya kasus RSSW dan Reklamasi tersebut,” cetus Dasco.
Karena itu, ia menghimbau agar energi bangsa ini jangan sampai habis tersedot oleh isu-isu yang justru mengalihkan kasus yang jauh lebih besar.
“Dalam perjuangan politik kita perlu mengatur fokus dan skala prioritas, menurut saya kalau kita menginginkan Indonesia yang lebih baik saat ini kita harus fokus menuntut penuntasan kasus RSSW dan Reklamasi,”
“Siapapun yang terlibat, baik pengusaha kakap maupun pejabat tinggi termasuk kepala daerah harus diseret kemeja hijau,” tegas politisi Partai Gerindra itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid