Jakarta, Aktual.com — PT PLN (Persero) melakukan penambahan Unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU ) Lontar Unit 4 yang terletak di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tanggerang-Provinsi Banten.
Pembangunan PLTU ini diproyeksikan dengan kapasitas 315 MW dengan nilai Kontrak sebesar USD225 Juta. Adapun 70 persen (USD179) dari nilai kontrak tersebut dibiayai dari pinjaman Japan Bank International Corporation (JBIC) dan SMBC, sedangkan 30 persen dari kebutuhan pendanaan proyek disediakan dengan ekuitas PLN.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN, Murtaqi Syamsuddin menegaskan semua pembiayaan dari pinjaman dilakukan dengan model direct landing atau langsung ke PLN tanpa jaminan pemerintah dengan bunga rendah.
“Untuk pendanaan dengan pinjaman langsung ke PLN tanpa jaminan pemerintah, sudah tiga kali diperoleh PLN dari sumber pendanaan Eropa untuk proyek lain. Sedang dari sumber pendanaan Jepang, proyek PLTU Lontar ini adalah yang pertama tanpa menggunakan jaminan pemerintah, artinya kami dipercaya oleh pihak kreditur,” ujar Murtaqi dalam keterangan yang disampaikan kepada Aktual.com, Rabu (11/5).
Murtaqi menambahkan, pembangunan yang dilakukan di atas tanah seluas 11 hektar persegi itu diperkirakan akan selesai pada 2019 mendatang. Sedangkan sebagai pihak pemenang tendernya adala Sumitomo Corporation, Black and Veatch International Company dan juga menggandeng kontraktor lokal PT Satyamitra Surya Perkasa.
Dia mengklaim pihak pemenang tender tersebut yang bertindak selaku pengembang telah berhasil menyelesaikan land clearing (pembebasan lahan) dan siap melakukan pembangunan.
“Syukur Alhamdullilah seluruh kesiapan pembangunan telah kami selesaikan. Nantinya pasokan dari Lontar Unit 4 akan memperkuat sistem Jakarta-Banten dan akan masuk sub sistem Balaraja,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta