Jakarta, Aktual.com — Memperingati 18 tahun peristiwa Tragedi Trisakti Mei 1998, Universitas Trisakti menggelar upacara peringatan di halaman universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Kamis (12/5).
Upacara peringatan Tragedi 12 Mei 1998 yang rutin digelar tiap tahun itu dihadiri oleh seluruh civitas Universitas Trisakti dan keluarga korban. Usai upacara, mereka melakukan napak tilas ke lokasi ditembaknya Elang Mulia Lermana, Hafidhin Royan, Hendriawan Sie dan Heri Hertanto oleh aparat keamanan.
Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Abdul Kadir dalam sambutannya berharap kejadian penembakan yang menewaskan empat orang itu tak terulang kembali.
“Jangan sampai Indonesia kembali lagi ke rezim dahulu. Lebih baik yang ada sekarang dikembangkan menjadi lebih baik,” kata dia, Grogol, Jakarta Barat, Kamis (12/5).
Peringatan dilaksanakan agar tragedi berdarah itu tidak dilupakan oleh bangsa Indonesia, khususnya civitas Universitas Trisakti.
“Hasilnya yang kita nikmati era reformasi dan itu dibayar pakai korban penculikan, nyawa, itu semua yang dikorbankan akhirnya kita menikmati ini,” katanya.
Abdul menyatakan bahwa seluruh civitas akan terus mengawal rezim reformasi untuk menghargai sejarah 12 Mei 1998, selain menekankan agar pemerintah berhenti bertindak represif kepada masyarakat.
“Pastinya ini upacara agar kita semua tidak lupa bahwa negara tidak boleh melakukan tindak represif lagi terhadap warga negara, bahwa negara harus bertanggung jawab. Negara harus menjaga warga negaranya,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh: