Jakarta, Aktual.com — PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) resmi menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) mengangkat Direktur Utama baru, Rizkan Chandra menggantikan Dirut sebelumnya, Suparni. Rizkan diangkat hingga 2020.
Langkah ini ditempuh, agar perseroan semakin gesit untuk mengembangkan pasar regional. Antara lain, untuk membuka pasar di negara Bangladesh. Apalagi hingga akhir tahun ini, perseroan diprediksi akan mengalami kelebihan pasokan semen dari pabrik-pabrik barunya.
Rizkan sendiri sebelumnya sebagai Direktur Pengembangan dan Strategi Usaha sejak 2013. “RUPST ini menyetujui perubahan susuna pengurus perseroan yang baru,” ujar Rizkan seusai RUPST di Jakarta, Jumat (13/5).
Komomposisi direksi baru itu adalah, selain Direktur Utama, Rizkan juga didampingi oleh enam Direktur lainnya yaitu Ahyanizzaman, Gatot Kustyadji, Johan Samudra, Aunur Rosyidi, Darmawan Junaidi dan Budi Siswoyo.
Sementara untuk jajaran Komisaris, Komisaris Utama masih mencantumkan nama mantan Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar. Selain itu juga ada jajaran komisaris lainnya yaitu Muchammad Zaidun, Djamari Chaniago, Marwanto Harjowirjono, Hambra, Wahyu Hidayat, dan Sony Subrata.
Dalam paparannya, kata Rizkan, SMGR ke depan akan semakin gencar ekspansi ke luar negeri. Australia dan Bangladesh menjadai dua negara yang akan disasar.
“Bangladesh itu memang masih penjajakan. Sehingga ada opportunity untuk jualan di sana. Jadi market kami bukan hanya domestic tapi juga regional market. Sehingga pada saat market di dalam negeri kurang baik dan kami kelebihan produksi, Bangladesh adalah salah satunya,” papar dia.
Selain mengesahkan jajaran direksi dan komisaris baru, RUPST juga menyepakati pembagian dividen sebesar Rp1,81 triliun ke pemegang saham.
“Kami alokasikan sekitar 40% dari perolehan laba bersih 2015 untuk dividen. Atau setara dengan Rp304,91 per saham,” ujarnya.
Sementara itu, kata dia, pemegang saham juga telah menyepakati sisa laba bersih sebesar 60% atau sekitar Rp2,71 triliun dialokasikan sebagai cadangan dan laba ditahan. “Dana itu untuk mendukung pengembangan bisnis perusahaan ke depannya,” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan