Jakarta, Aktual.com — Dua perusahaan asal Jepang akan memperluas usahanya di Indonesia dan menggempur bidang sparepart otomotif, industri mesin sistem automasi (robot), industri minuman ringan, industri farmasi, dan industi kemasan. Diketahui rencana investasi tersebut dengan nilai USD54,5 juta (atau setara dengan Rp757 miliar dengan kurs rupiah Rp13.900).
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani memaparkan, Investor pertama akan mengembangkan kapasitas produksi sparepart otomotif senilai USD10-20 juta, sementara investor kedua akan melakukan perluasan di bidang usaha makanan (roti dan kue) dengan rencana investasi USD34,5 juta.
“Perluasan yang dilakukan oleh investor Jepang tersebut menunjukkan bahwa investasi yang dilakukan di Indonesia cukup berhasil dan berkembang,” kata Franky dalam keterangan pers diterima Aktual.com, Jumat (13/5).
Franky melanjutkan bahwa investor industri minuman ringan juga menyampaikan beberapa concern terkait operasional yang dilakukan.
“Investor menyampaikan tiga hal yakni terkait lokasi tata ruang mereka yang belum berada di zona kawasan industri, pendaftaran produk, serta terkait ketenagakerjaan,” ungkap Franky.
Untuk diketahui pada triwulan pertama tahun 2016 ini, investasi Jepang di Indonesia tercatat mencapai USD1,58 miliar terdiri dari 427 proyek dan menyerap 28.377 tenaga kerja. Posisi Jepang berada di peringkat kedua dari daftar negara sumber investasi di Indonesia. Jepang berada di bawah Singapura dan di atas Hong Kong, Tiongkok dan Belanda.
Di tahun 2016 BKPM menargetkan capaian realisasi investasi bisa tumbuh 14,4% dari target tahun 2015 atau mencapai Rp594,8 triliun. Realisasi ini dikontribusi dari PMA sebesar Rp386,4 triliun atau naik 12,6% dari target PMA tahun lalu, serta dari PMDN sebesar Rp208,4 triliun naik 18,4% dari target PMDN tahun lalu. Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja di tahun 2016, BKPM menargetkan penyerapan 2 juta tenaga kerja.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan