Jakarta, Aktual.com — Deputi Bidang Pembiayaan Kementrian Koperasi dan UKM Braman Setyo mengungkapkan bahwa ada tiga koperasi yang mengajukan sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR), yaitu Kospin Jasa (Pekalongan), Koperasi UGT Sidogiri, dan Koperasi Simpan Pinjam Karya Peduli (Jakarta).

“Kospin Jasa menjadi penyalur KUR konvensional, Sidogiri sebagai penyalur KUR syariah, sedangkan KSP Karya Peduli sebagai penyalur KUR khusus TKI kita yang ada di luar negeri. Sampai saat ini sudah tercatat ada sekitar 5000 anggota TKI di koperasi tersebut”, kata Braman kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/5).

Braman menambahkan, persyaratan ‎koperasi untuk menjadi penyalur KUR pada dasarnya sama dengan bank dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB). Diantaranya, NPL di bawah 5 persen, portofolio kredit di atas 5 persen, online system dengan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP), dan melakukan kerjasama pembiayaan dengan Kementrian Koperasi dan UKM sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

Meski begitu, menurut Braman, dari tiga koperasi tersebut, yang sudah benar-benar siap menyalurkan KUR, baru Kospin Jasa. Koperasi UGT Sidogiri dan KSP Karya Peduli sedang membenahi sistem onlinenya.

Untuk diketahui Kementrian Koperasi dan UKM tengah mengajukan draf Memorandum of Understanding (MoU) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar memungkinkan lembaga Koperasi untuk memiliki wewenang melakukan penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Braman berharap pada awal Juli 2016 mendatang lembaga koperasi sudah memiliki wewenang untuk menyalur KUR. “Kita sudah usul akan hal itu ke Komite Kebijakan. Tinggal menunggu MoU antara Menteri Koperasi dan UKM dengan Ketua OJK. Mudah-mudahan, akhir Mei ini bisa segera ditandatangani,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan