Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo mengatakan stabilitas politik yang dibangun partai-partai di Indonesia penting untuk membantu mempercepat pembangunan di Indonesia.

“Dalam pembangunan sebuah negara, yang namanya stabilitas politik sangat penting sekali. Tanpa stabilitas politik, kita enggak mungkin bisa bangun cepat,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai membuka Munaslub Partai Golkar di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Sabtu malam.

Presiden berharap proses demokrasi di Munaslub Partai Golkar dapat segera menunjuk ketua umum partai dan mendukung sepenuhnya kepada pemerintah petahana.

Menurut Presiden, dengan terpilihnya Ketua Umum Partai Golkar akan dapat membantu kondisi stabilitas politik di Indonesia dan mempercepat pembangunan ekonomi di Tanah Air.

Selain itu, Presiden juga menjelaskan bahwa pemerintah tidak memihak kepada salah satu bakal calon Ketua Umum Partai Golkar yang akan dipilih pada Munaslub.

“Pertanyaannya terus, pak, berarti istana di mana? Ini jawaban terus terang saya, ya di Jalan Merdeka Utara,” demikian Presiden berkelakar mengenai isu keberpihakan pemerintah kepada bakal calon ketua umum tertentu dari Partai Golkar.

Presiden mengatakan terdapat beberapa kader Partai Golkar yang menjadi pejabat pemerintah mendukung calon ketua umum tertentu dan hal itu sebagai hal yang wajar. Kendati demikian, hal tersebut bukanlah menyuarakan keberpihakan pemerintah kepada calon tertentu dalam Munaslub Golkar.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie berharap partainya dapat melanjutkan konsolidasi antara kader pada kepemimpinan masa berikutnya untuk mempersiapkan pilkada pada 2017 dan 2018 serta pemilihan legislatif periode berikutnya.

Aburizal meminta siapa pun yang terpilih menjadi Ketua Umum selanjutnya di Partai Golkar berjanji akan mendukung pemerintah petahana.

Kendati demikian, Aburizal mengatakan hubungan politik di dalam Koalisi Merah Putih tetap akan dilanjutkan bersama.

Sejumlah tokoh politik yang hadir dalam pembukaan tersebut antara lain Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua PAN Bara Hasibuan, Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibjo, Sekjen PKS Mustafa Kamal, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum PPP Djan Faridz serta Romahurmuziy.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara