Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said (tengah) didampingi Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto (kanan) dan Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati (kiri) memberi paparan saat jumpa pers Forum Pemimpin Energi Baru Terbarukan dan Konvensi Energi (EBTKE) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/3). Menteri ESDM berencana mempersiapkan Peraturan Pemerintah terhadap Dana Ketahanan Energi sehingga mekanisme pendanaan bisa melalui APBN maupun pinjaman agar target energi baru dan terbarukan pada 2025 mampu menyokong 25 persen energi nasional. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/kye/16

Jakarta, Aktual.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menyerukan kepada masyarakat agar berhemat 10 persen dalam pemakaian energi listrik, hal itu disampaikannya melalui peresmian program (Gerakan Potong 10 %) di acara Car Free Day.

“Gerakan ini sebagai sebuah aksi nasional hemat 10 persen, ini akan terus dikampanyekan,” kata Sudirman, Minggu (15/5).

Lebih lanjut, berdasarkan keterangan Sudirman, kampanye hemat energi ini direncanakan akan dilakukan secara besar-besaran di 11 provinsi dan 20 kota yang merupakan konsumen listrik terbesar yakni diantaranya Medan, Pekanbaru, Batam, Padang, Palembang, Jabodetabek, Cilegon, Bandung, DIY, Semarang, Sidoarjo, Surabaya, Denpasar, Makasar dan Balikpapan.

“Kita mendorong disamping penghematan dalam kehidupan sehari-hari, kita juga menginginkan agar ada penghematan dan konservasi energi di sektor industri, bangunan atau gedung-gedung serta fasilitas publik,” tukasnya.

Kemudian dia juga menegaskan kepada perusahaan penggerak sektor industri dan komersial untuk merealisasikan secara nyata aksi konservasi energi.

“Melalui penerbitan Peraturan Menteri ESDM tentang Energi Service Company, maka harus direalisasikan,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya Kementerian ESDM mengklaim bahwa melalui program hemat 10 persen, masyarakat akan mampu efisien hingga Rp400 ribu.

“Jika dilakukan 3M, mencabut, mematikan dan mengurangi maka rumah tangga bisa menghemat sekitar 200.000 – 400.000 per bulan tergantung pemakaian,” kata Direktur Konservasi Energi, Ditjen EBTKE, Farida Zed di Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (27/4).

Dia menambahkan angka tersebut didapatkan dari daseline data yang dihitung dari 2014 dengan asumsi peningkatan konsumsi 7% setiap tahun.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, total energi terjual pada 2014 sebesar 199.496 GWh. “Rumah tangga dan industri memang jadi  konsumen terbesar dengan total penghematan 18.718 GWh,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan