Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Indonesia berencana fokus membangun kerja sama di bidang pengembangan industri bersama mitra dari Korea Selatan.
“Kita akan membangun kerja sama, terutama di bidang industri, kedua manufaktur,” kata Presiden Joko Widodo kepada wartawan ditemui di Lotte Hotel, Seoul pada Minggu petang (15/5).
Presiden tiba di ibu kota Korsel untuk melakukan kunjungan kenegaraan dan bertemu Presiden Park Geun-hye serta para pengusaha Negeri Ginseng untuk mengembangkan potensi bisnis bilateral yang ada.
Jokowi mengatakan selain sektor industri manufaktur, Indonesia juga menargetkan kerja sama di bidang industri kreatif seperti film dan animasi.
Selain itu, Presiden juga mengatakan Indonesia dapat belajar dari Korsel mengenai bagaimana mempromosikan seni hiburan dan budaya kepada pasar internasional.
“Bukan membawa, kita belajar bagaimana K-pop bisa mendunia. Tentu saja dengan kekuatan kita, bisa saja seni musik tradisi yang diberi ‘brand’ baik, diapresiasi baik,” jelas Jokowi.
Menurut Presiden, Korsel perlu waktu 15 tahun untuk membangun industri kreatif serta hiburan dalam membuat pengelolaan dan promosi budaya agar dapat “booming”.
Sementara itu, menurut data KBRI di Seoul, total perdagangan RI-Korsel pada 2015 tercatat sebesar 16,7 miliar dolar AS.
Korea Selatan merupakan negara peringkat kelima terbesar yang merealisasikan Penanaman Modal Asing di Indonesia dengan nilai total sebesar 1,21 miliar dolar AS.
Sebanyak lima sektor besar yang diminati oleh investor asal Negeri Ginseng adalah pertama listrik, gas dan air, kedua tanaman pangan dan perkebunan, ketiga perdagangan dan reparasi, keempat industri makanan serta kelima industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara