Ketua Komite Etik Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, Fadel Muhamad (kanan) bersama Sekretaris Komite Etik Munaslub Golkar, Rudi Alfonso menyampaikan keterangan pers di Nusa Dua, Bali, Senin (16/5). Komite Etik Munaslub Golkar mengakui adanya politik uang dalam persaingan Ketua Umum Partai Golkar namun belum cukup bukti untuk ditindak dan telah mengeluarkan 2 teguran keras, 6 surat pernyataan serta 15 surat himbauan kepada kader Golkar yang melanggar etik dalam Munaslub di Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — Ketua Komite Etik Partai Golkar Fadel Muhammad mengancam akan menghentikan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) jika ditemukan bukti kuat adanya money politics. Fadel mengaku sudah menyampaikan hal itu kepada Ketua Umum Golkar demisioner Aburizal Bakrie.

“Kalau ada bukti kita akan proses terus sampai last minute. Saya sudah sampaikan sama ARB, apabila nanti kita temukan (money politics), kita stop Munaslub ini,” ujarnya di area Munas, Nusadua, Bali, Senin (16/5).

Fadel mengaku sudah mencium politik uang dalam arena Munaslub. Hanya saja, hal itu sulit dibuktikan. Namun, kata dia, money politics semakin menguat malam ini tepatnya jelang pemilihan ketua umum. “Ini kan mulai terjadi malam ini transaksi-transaksi. Sekali lagi, kalau terjadi kita stop Munaslub ini,” tegas dia.

Seperti diketahui sebelumnya sudah beredar SMS yang meminta DPD untuk menyebut nama calon yang didukung pada pembacaan pandangan umum. Jika hal itu dilakukan seperti dikutip dalam pesan singkat itu akan diberikan imbalan sebesar Rp3 miliar.

Artikel ini ditulis oleh: