Jakarta, Aktual.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat klaim bongkar pasang pejabat di lingkungan Pemprov DKI sebagai program yang baik.

Bahkan dia menyebut, berhasilnya Joko Widodo naik jadi presiden salah satunya karena bongkar pasang pejabat yang sudah dilakukan dua tahun terakhir di DKI. “Karena baik, makanya Pak Jokowi terpilih menjadi Presiden. Salah satu penyebabnya karena program ini. Ini sangat disukai warga,” klaim dia, di Jakarta, Selasa, (17/5).

Kata dia, kebijakan Jokowi yang diklaim dilakukan demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat itu kemudian dilanjutkan Gubernur Ahok. Bongkar pasang pejabat ini kata politisi PDI-P ini akan terus dilakukan agar semua pejabat saling berkompetisi alias bersaing. “Tentu untuk pelayanan terbaik untuk warga,” ucap dia.

Tidak semua sepakat dengan klaim Djarot. Pengamat perkotaan Nirwono Yoga anggap kebijakan bongkar pasang pejabat di jajaran Pemprov DKI justru tidak efektif. Kebijakan Ahok yang kerap lakukan pencopotan pejabat dalam kurun waktu 3-6 bulan saja, dinilainya tidak tepat. Mengingat sang pejabat baru masih perlu penyesuaian dengan posisinya. “Kalau keseringan tidak efektif. Siapapun orangnya tidak bisa bekerja, ya tidak konsen bekerja lah takut dipecat. Jadi kerjanya juga setengah hati,” ucap dia.

Terbukti, ujar dia, kebijakan rotasi malah berpengaruh buruk membuat pembangunan Jakarta melambat, akibat takutnya pejabat DKI untuk bekerja. Dampaknya, serapan anggaran DKI sangat rendah.

Artikel ini ditulis oleh: