1 dari 5
Sebanyak 64,5 % responden menyatakan Golkar perlu branding baru dengan program dan tokoh nasional yang menjanjikan. Sebanyak 1200 responden dipilih dalam survei ini dengan metode multi stage random sampling. Dalam survei ini juga dihasilkan apabila dilakukan pemilu tahun ini PDI P meraih peringkat pertama dengan suara 21,5 %.
Peneliti LSI Denny JA Dewi Arum (kiri) dan Adrian Sopa (kanan) memberikan pemaparan hasil survey di Rawamangun, Jakarta, Rabu (18/5/2016). Sebanyak 64,5 % responden menyatakan Golkar perlu branding baru dengan program dan tokoh nasional yang menjanjikan. Sebanyak 1200 responden dipilih dalam survei ini dengan metode multi stage random sampling. Dalam survei ini juga dihasilkan apabila dilakukan pemilu tahun ini PDI P meraih peringkat pertama dengan suara 21,5 %.
Sebanyak 64,5 % responden menyatakan Golkar perlu branding baru dengan program dan tokoh nasional yang menjanjikan. Sebanyak 1200 responden dipilih dalam survei ini dengan metode multi stage random sampling. Dalam survei ini juga dihasilkan apabila dilakukan pemilu tahun ini PDI P meraih peringkat pertama dengan suara 21,5 %.
Peneliti LSI Denny JA Dewi Arum (kiri) dan Adrian Sopa (kanan) memberikan pemaparan hasil survey di Rawamangun, Jakarta, Rabu (18/5/2016). Sebanyak 64,5 % responden menyatakan Golkar perlu branding baru dengan program dan tokoh nasional yang menjanjikan. Sebanyak 1200 responden dipilih dalam survei ini dengan metode multi stage random sampling. Dalam survei ini juga dihasilkan apabila dilakukan pemilu tahun ini PDI P meraih peringkat pertama dengan suara 21,5 %.
Sebanyak 64,5 % responden menyatakan Golkar perlu branding baru dengan program dan tokoh nasional yang menjanjikan. Sebanyak 1200 responden dipilih dalam survei ini dengan metode multi stage random sampling. Dalam survei ini juga dihasilkan apabila dilakukan pemilu tahun ini PDI P meraih peringkat pertama dengan suara 21,5 %.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara

















