Jakarta, Aktual.com — Seakan tidak mau disalahkan atas kebijakan yang diambil, yakni menghentikan operasi penyediaan listrik di pulau Nias Sumatra Utara, American Power Rental (APR) menyampaikan surat terbuka kepada rakyat Nias.
Diketahui surat tersebut telah beredar di ‘dunia maya’. Pihak APR menyampaikan bahwa keputusan untuk menghentikan operasi secara permanen akan dilakukan akhir bulan ini dengan alasan pihak PLN belum membayar tagihan terhadap APR selaku pihak pengembang atau Power Purchase Agreement (PPA)
“Pada akhir Mei kami akan secara permanen menutup pembangkit tenaga listri kami yang berkekuatan total 20 MW,” kata kutipan dalam surat yang mengatas namakan sebagai Chief Executive Offecer, Jhon Campion.
Adapun isi lengkap surat tersebut sebagai berikut.
Para penduduk dan pemilik usaha di Nias yang terhormat.
Sejak tahun 2013 APR Energy telah bekerja untuk memberi anda pasokan listrik yang dapat diandalkan.
Sayangnya, PLN belum membayar tagihan-tagihan kami. Perusahaan itu tidak menghormati kontrak dengan kami. Tetapi PLN terus mengumpul uang dari penduduk Nias untuk listrik yang merek gunakan.
Oleh karena prilaku PLN ini, kami tidak dapat meneruskan beroperasi di pulau Nias atau dimanapun di Indonesia. Pada akhir Mei kami akan secara permanen menutup pembangkit tenaga listri kami yang berkekuatan total 20 MW.
Meskipun kami akan pergi, kami ingin melindungi rakyat Nias dan memastikan anda mendapat listrik. Itu sebabnya kami menawarkan untuk menjual pembangkit kami kepada PLN.
Sayangnya, PLN belum menjawab tawaran kami.
Harap dipahami bahwa keputusan kami untuk meninggalkan Nias tidak dengan mudah diambil. Kami menyesal dampak yang akan ada dengan menutup pembangkit tenaga listrik kami, tetapi kami juga sebuah usaha yang memiliki karyawan yang bekerja agar mereka dapat menyokong keluarga mereka. Jika kami tidak dibayar, kami tidak dapat membayar karyawan kami, dan mereka adalah kewajiban kami yang paling penting.
Oleh karena PLN telah menolak tagihan kami dan untuk menghormati kewajibannya menurut kontrak dengan kami, APR Energi tidak mempunyai pilihan lain kecuali meninggalkan Nias pada akhir Mei
Hormat kami Jhon Campion
Chief Executive Offecer.
Seperti diketahui pemutusan listrik di pulau Nias oleh APR sudah terjadi sejak awal bulan lalu, dan pihak PLN saat itu berusaha menanggulangi dengan mendatangkan banyak genset ke pulau bagian Sumatra Utara itu. Namun terkait kebenaran surat yang beredar, Aktual.com belum mendapat konfirmasi dari APR.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Nebby