Jakarta, Aktual.com — Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno menilai jika reshuffle tentu menjadi konsekuensi bagi Presiden Joko Widodo dalam mengakomodir masuknya Partai Golkar sebagai partai pendukung pemerintahan.

“Iya tentu dengan Golkar menyatakan resmi sebagai atau keluar dari KMP, artinya mereka siap dilibatkan di dalam kekuasaan,” kata Hendrawan, disela-sela acara diskusi bertajuk ‘Quo Vadis Golkar di Parlemen dan Pemerintahan,” Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (19/5).

Menurut Hendrawan, masuknya Golkar tentu akan memberikan amunisi politik besar bagi pemerintahan saat ini, sebab Golkar tidak terlepas dari partai yang piawai dalam mengelola kekuasaan, dan itu diakui Presiden Jokowi sendiri.

“Presiden mengakui bahwa Golkar di isi oleh politisi-politisi dengan jam terbang dan pengalaman yang tinggi, itu berarti dengan Golkar membuka diri sebagai pendukung pemerintah, pilihan-pilihan suber daya masyarakat (SDM) untuk menempati pos penting di birokasi dan kabinet justru pilihannya akan lebih terbuka,” sebut anggota komisi XI DPR RI itu.

Ketika ditanyakan, apakah itu artinya akan ada banyak kursi yang disediakan presiden kepada Golkar di reshuffle nanti?. Hendrawan menyerahkan sepenuhnya kepada presiden sebagai pemegang hak preogratif.

“Soal banyak atau sedikit itu relatif, kalau pakai pola matematika seperti itu, tentu PDIP yang harusnya mendapatkan kursi terbanyak (dikabinet),” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Nebby